Basis Musuh di Papua Barat Hancur Lebur Digempur Meriam Howitzer Marinir TNI

VIVA Militer: Pasukan Resimen Artileri 3 Marinir tembakan Meriam Howitzer TNI
Sumber :

VIVA – Pasukan artileri Korps Marinir, TNI Angkatan Laut baru saja menghancurkan basis pertahanan musuh di Kampung Malaus, Distrik Salawati, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Aksi Spektakuler Pilot Hercules C-130 TNI AU Isi Bahan Bakar Pesawat Tempur Hawk 200 di Atas Langit Nusantara

Berdasarkan siaran resmi Penerangan Pasukan Marinir (Pasmar) 3 yang diterima VIVA Militer, Jumat 21 Oktober 2022, basis pertahanan musuh itu dihancurkan oleh pasukan Resimen Artileri (Menart) 3 Marinir.

Enggak main-main dalam menggempur basis musuh itu, dengan menggunakan meriam canggih milik korps baret ungu itu, yakni Meriam Howitzer 105 milimeter. Dua pucuk meriam buatan Prancis itu dibawa ke lokasi penembakan.

Saat Pencoblosan Pilkada di Medan, Komandan Yonmarhanlan I Pimpin Prajurit Marinir Bantu Korban Terjebak Banjir

VIVA Militer: Pasukan Resimen Artileri 3 Marinir tembakan Meriam Howitzer TNI

Photo :
  • Dispen Kormar

Penghancuran basis musuh ini merupakan rangkaian Latihan  Perorangan Kesenjataan (LPK) TW III TA. 2022 Menart 3 Marinir. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan prajurit dengan melaksanakan prosedur teknis dan taktis maupun kerjasama kelompok dalam mengoperasikan kesenjataan artileri khususnya Meriam Howitzer 105 mm.

TNI AU dan Angkatan Udara Brunei Darussalam Gelar Latma Elang Brunesia di Langit Kalimantan

Dalam skenarionya, pasukan militer artileri yang dipimpin langsung oleh Danmenart 3, Kolonel Marinir Idha Mochammad Basri, pasukan Menart 3 memberikan tembakan bantuan ke sasaran di daerah Latihan Marinir Segun, Distrik Moisegen sejauh 10,84 kilometer, atas permintaan satuan kawan di garis depan dalam membantu menghancurkan pertahanan lawan serta perebutan sasaran. 

Menurut Komandan Pasmar 3, Brigjen TNI Marinir Rudy Sulistyanto saat meninjau latihan tersebut,  Meriam Howitzer 105 mm merupakan salah satu alutsista tercanggih Korps Marinir. Selain memiliki jarak tembak hingga 17,5 Km, senjata buatan Perancis ini juga memiliki akurasi tinggi dan daya ledak yang besar. 

"Oleh sebab itu, menjadi sebuah tuntutan bagi setiap prajurit Artileri Korps Marinir untuk dapat menguasai serta mahir dalam mengoperasikan senjata ini," kata Brigjen TNI Marinir Rudy Sulistyanto.

VIVA Militer: Jenderal TNI AP di Mabes TNI

Mengejutkan, Begini Nasib 2 Jenderal Eks Panglima Kostrad TNI Usai Nyoblos Pilkada

Apa yang terjadi pada mereka?

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024