Begini Ternyata Nasib Karier 3 Kolonel TNI Setelah Tak Jadi Ajudan Presiden Jokowi Lagi...
VIVA – Kemarin, Kamis 13 Oktober 2022, Kolonel Inf Muhammad Imam Gogor telah resmi menerima tongkat kepemimpinan Komando Resor Militer (Korem) 033/Baladhika Jaya, Kodam X Brawijaya.
Perwira menengah TNI Angkatan Darat lulusan Akademi Militer (Akmil) 1998 itu menjabat Danrem 083/Baladhika Jaya menggantikan seniornya Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo.
Kolonel Inf Imam Gogor merupakan prajurit TNI yang dibesarkan di Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Sebelum menjabat Danrem 083/Baladhika Jaya, beliau diketahui merupakan salah satu dari tiga perwira menengah TNI dari tiga matra yang dipercaya untuk mengemban tugas sebagai ajudan dari Presiden RI, Joko Widodo.
Nama Kolonel Inf Gogor sendiri mulai dikenal masyarakat setelah sosoknya jadi sorotan saat menjadi komandan upacara pengibaran bendera Merah Putih dalam HUT Kemerdekaan RI ke-75, 17 Agustus 2020, di Istana Negara.
Ketika menjadi komandan upacara, Kolone Inf Gogor belum menjadi ajudan presiden, beliau kala itu masih menjabat sebagai Asisten Operasi Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Asops Komandan Paspampres).
Selain Kolonel Inf Imam, ada dua lagi pamen TNI yang menjadi ajudan Presiden Jokowi, yaitu Kolonel Marinir Samson Sitohang dari TNI Angkatan Laut dan Kolonel Penerbangan Abdul Haris dari TNI Angkatan Udara. Dan keduanya juga kini sudah tak lagi menjadi ajudan presiden.
Nah mungkin pembaca setia VIVA Militer penasaran bagaiman nasib karier kedua rekan Kolonel Inf Gogor setelah tak lagi jadi ajudan presiden?. Simak ulasan berikut:
Kolonel Marinir Samson Sitohang ternyata telah lebih dahulu meninggalkan Istana, usai menjadi ajudan presiden, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) 1998 itu dipercaya menjabat pasukan antiteror Detasemen Jalangmangkara atau Denjaka untuk menggantikan Kolonel Mar Kresno Pratowo.
Memang setelah menjabat ajudan presiden, beliau tak langsung dilantik jadi Komandan Denjaka, tapi sempat dipindah dulu ke Korps Marinir untuk menjabat Staf Ahli A Bidang Operasi Korps Marinir.
Baru setelah Kolonel Marinir Kresno pindah ke Nusa Tenggara Timur untuk menjabat Wakil Komandan Lantamal VII/Kupang, Kolonel Marinir Samson dilantik jadi Komandan Denjaka pada Juni 2022.
Kolonel Marinir Samson layak menjabat Komandan Denjaka, karena beliau memiliki rekam jejak penugasan antiterori yang luar biasa. Beliau tercatat merupakan salah satu prajurit pasukan khusus Korps Marinir, Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) yang dilibatkan dalam Satuan Tugas Merah Operasi untuk membebaskan sandera Kapal MV Sinar Kudus di Somalia.
Lalu gimana dengan Kolonel Pnb Abdul Haris?.
Ternyata pada Agustus 2022, lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1998 ini juga lebih dahulu mendapatkan jabatan baru setelah melepas jabatan ajudan presiden.
Kolonel Pnb Abdul Haris pindah ke Kiara Condong, Bandung, Jawa Barat, untuk menggantikan Kolonel Pnb Mokh Mukhso yang melepas jabatan Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Sulaiman.
Tugas beliau tak mudah, karena Lanud Sulaiman berada di bawah Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Udara (Kodiklatau), maka Kolonel Pnb Abdul Harus dituntut untuk mampu mencetak penerbang-penerbang pesawat handal.
Sekadar diketahui, Presiden Joko Widodo itu memiliki 4 ajudan, di mana tiga orang merupakan perwira menengah TNI dari tiga matra, dan satu lagi berasal dari perwira kepolisian.