3 Kali Jadi Panglima, Siapa Sosok Jenderal TNI Herman Bernhard Leopold Mantiri...
- VIVA Militer/Istimewa Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
VIVA – Legiun Veteran Republik Indonesia telah menggelar Kongres XII LVRI di Balai Sarbini, Jakarta. Dalam kegiatan itu, terpilih seorang Jenderal TNI untuk menjabat sebagai ketua umum yang baru. Beliau adalah Letnan Jenderal TNI (Purn.) Herman Bernhard Leopold Mantiri.
Letjen TNI HBL Mantiri terpilih sebagai ketua umum menggantikan mantan Komandan Daerah Militer (Kodam) X/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI (Purn.) Saiful Sulun.
Lalu siapa sosok Letjen TNI Herman Bernhard Leopold Mantiri? Simak ulasan VIVA Militer berikut ini:
VIVA Militer: HBL Mantiri bersama Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
- VIVA Militer/Istimewa Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
Letjen TNI Herman Bernhard Leopold Mantiri merupakan seorang prajurit TNI kelahiran kota hujan, Bogor, Jawa Barat, 83 tahun lalu. Beliau merupakan lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) 1962.
Teman seangkatan beliau antara lain mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI R Hartono. Lalu mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal TNI Moetojib. Dan mantan Pangdam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Nana Nuriana.
Letjen TNI HBL Manitiri mengawali karier militer dengan menjabat sebagai Danton I KI I Yonif 137 Kodam Bukit Barisan dengan pangkat Letnan Dua (Letda). Dan mengakhiri karier militernya pada tahun 1996 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI.
VIVA Militer: Kongres LVRI.
- VIVA Militer/Istimewa Mayjen TNI Dadang Hendrayudha.
Sebelum jadi Kasum, beliau sempat dipercaya untuk menduduki 3 jabatan panglima di lingkungan TNI. Mulai dari menjabat Panglima Kodam IX/Udayana, lalu menjabat Panglima Divisi Infanteri I Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan dipercaya menjabat Panglima Komando Operasi Keamanan Timor Timur.
Setelah pensiun dari dinas militer, Letjen TNI Herman Bernhard Leopold Mantiri dipercaya Presiden RI, Jenderal Besar TNI Soeharto untuk menjadi Duta Besar RI untuk Singapura.
Sepanjang hidupnya, 17 tanda jasa telah diberikan padanya. Yaitu 10 tanda jasa Satyalancana (SL). Mulai dari SL Penegak, SL GOM IV, SL Wira Dharma, SL Satya Dharma, SL Pepera, SL Raksaka Dharma, SL Seroja, SL Dwija Sistha, SL Dharma Pala, dan SL Kesetiaan 24 tahun.
Serta 7 tanda jasa bintang, mulai dari Bintang Eka Paksi Nararya, Bintang Eka Nararya Prestasi, Bintang Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Yudha Dharma Pramata, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Utama.
Baca: Horor, Begini Penampakan Distrik Hantu Suru-suru saat Pasukan Raider Modang TNI Mendarat
