Horor, Begini Penampakan Distrik Hantu Suru-suru saat Pasukan Raider Modang TNI Mendarat

VIVA Militer: Pasukan Yonif Raider 600 Modang di Distrik Suru-suru, Papua.
Sumber :
  • Yonif Raider 600 Modang

VIVA – Komandan Batalyon Infanteri Raider 600/Modang, Letnan Kolonel Inf Hanif Arridho dan pasukannya berhasil masuk dengan selamat di Distrik Suru-suru, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Kembali Beraksi, Satgas TNI Habema Rebut Hati Warga Kampung Bombam Papua Pegunungan

Letkol Inf Hanif masuk ke distrik terhoror di Papua itu dengan menggunakan dua helikopter yaitu helikopter Caracal HT-7204 milik TNI Angkatan Udara dan helikopter Bell 412 HA-5185 milik TNI Angkatan Darat.

Berdasarkan keterangan resmi Penerangan Yonif Raider 600 Modang dilansir VIVA Militer, Kamis 13 Oktober 2022, untuk masuk ke Distrik Suru-suru itu bukan perkara mudah. Selain lokasinya terpencil, faktor cuaca dan keamanan sangat diperhitungkan.

Kolonel Legendaris Marinir TNI Meninggal 15 Bulan Usai Dianugerahi Penghargaan oleh Prabowo

Ketika helikopter sudah mulai terbang memasuki wilayah udara Distrik Suru-suru, suasana berbeda mulai terlihat. Dari udara terlihat wilayah itu bagai kampung hantu. Karena tak ada seorang pun terlihat penduduk di kampung itu.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Raider 600 Modang di Distrik Suru-suru, Papua.

Photo :
  • Yonif Raider 600 Modang
Eks Pasukan Khusus Kopasgat TNI, Mayor Parjana Meninggal Dunia

Begitu helikopter mendarat,  yang ada di sekitar lokasi pendaratan hanyalah tentara yang memang ditempatkan di distrik itu usai terjadi penyerangan besar-besaran yang dilakukan kelompok teroris separatis bersenjata OPM Papua.

Puluhan rumah terlihat mulai ditutupi tanaman liar karena telah lama ditinggalkan penghuninya yang memilih mengungsi ke hutan untuk menghindari kekejaman OPM Papua.

Satu-satunya bangunan yang berpenghuni hanyalah Pos Ramil Suru-suru, karena pos itu dijadikan tempat tinggal bagi prajurit Satuan Tugas Yonif Raider 600/Modang yang dipimpin Kapten Inf Gilang dan prajurit TNI Angkatan Darat dari Satgas Aparat Teritorial (Satgas Apter) yang dipimpin Kapten Arm Nasori.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Raider 600 Modang di Distrik Suru-suru, Papua.

Photo :
  • Yonif Raider 600 Modang

Pasukan Raider asal Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman itu mendarat di Suru-suru untuk memastikan distrik yang pernah diserang dan dikuasai kelompok teroris separatis bersenjata OPM Papua itu aman.

Selain itu, pasukan Yonif Raider 600/Modang juga mengirimkan dukungan logistik dari Timika untuk prajurit TNI yang bertugas di Pos Ramil Suru-suru.

"Kunjungan ini dimaksudkan untuk meyakinkan warga bahwa Suru-suru aman dan agar tidak takut untuk kembali ke rumah masing-masing," kata Letkol Inf Hanif.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Raider 600 Modang di Distrik Suru-suru, Papua.

Photo :
  • Yonif Raider 600 Modang

Distrik Suru-suru menjadi wilayah paling horor setelah terjadi penyerangan besar-besaran yang dilakukan OPM Papua terhadap prajurit TNI yang bertugas di Markas Koramil Suru-suru pada 20 November 2021.

Terjadi bentrok senjata selama lebih dari enam jam antara prajurit TNI dan OPM Papua yang diduga gabungan dari dua kelompok yaitu kelompok Tendius Gwijangge dan kelompok Egianus Kogoya.

Akibatnya seorang prajurit TNI bernama Sersan Satu Ari Baskoro gugur tertembak, dan Komandan Koramil Suru-suru, Kapten Inf Arviandi terluka.

VIVA Militer: Pasukan Yonif Raider 600 Modang di Distrik Suru-suru, Papua.

Photo :
  • Yonif Raider 600 Modang

Setelah bentrok tembak, OPM Papua bergerak masuk pemukiman warga, di sana mereka berbuat onar. Banyak rumah warga dibakar. Warga pun berlarian menyelamatkan diri, mereka memilih mengosongkan kampung dan mengungsi di hutan-hutan. Sejak penyerangan itu, wilayah Suru-suru menjelma jadi distrik hantu tak berpenghuni.

Untuk diketahui, Distrik Suru-suru merupakan salah satu wilayah terpencil di Papua. Letaknya berada di antara tiga wilayah kabupaten, yaitu Yahukimo, Nduga dan Asmat. Untuk menuju ke Distrik Suru-suru hanya bisa ditempuh melalui jalur udara dengan helikopter atau melalui jalur air dengan perahu.

Baca: 31 Tahun Jadi Hantu Laut, Peltu Edi Pamit ke Mayor Helilintar untuk Tinggalkan Marinir TNI

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya