Ultimatum Keras Laksamana TNI Yudo Margono Buat Kapal Perang Asing di Natuna

VIVA Militer: Laksamana TNI YM
Sumber :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut

VIVA – Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengeluarkan ultimatum keras bagi kapal-kapal perang asing yang nekat berulah di wilayah perairan kedaulatan NKRI di Natuna.

Jalankan Misi Perdamaian Dunia, 7 Prajurit Wanita TNI Siap Operasikan Alat Berat hingga Angkat Cangkul di Afrika Tengah

Menurut Laksamana TNI Yudo Margono, dia siap mengerahkan kapal-kapal perang TNI untuk menghadapi kapal perang militer asing dan kapal coast guard apabila melanggar aturan.

Laksamana TNI Yudo mengatakan, memang baik kapal coast guard maupun kapal perang militer asing boleh dengan bebas berlayar melintas di ZEE.

Momen Terakhir Tinggalkan Korem Pamungkas, Brigjen TNI Zainul Bahar Sujud di Gerbang Markas

Namun, akan jadi permasalahan dan akan ditindak tegas oleh TNI Angkatan Laut jika kapal-kapal asing itu berhenti atau lego jangkar, apalagi jika sudah berani-berani mengganggu nelayan Indonesia yang sedang beraktivitas di ZEE.

VIVA Militer: Laksamana TNI YM

Photo :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut
Mabes TNI Akan Berangkatkan 240 Prajurit Jalankan Misi Perdamaian ke Afrika Tengah

Dan mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan pertama itu menyatakan bahw selama dirinya masih menjabat KSAL, maka dia memastikan Natuna aman.

Ultimatum ini dikeluarkan Laksamana TNI Yudo Margono terkait beredar isu dan informasi adanya gangguan yang dilakukan kapal asing kepada nelayan Indonesia di ZEE Natuna.

Berikut pernyataan lengkap KSAL, Laksamana TNI Yudo Margono dilansir VIVA Militer, Senin 11 Oktober 2022 dari cuplikan video Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut:


'Ya nanti kita cek dulu nelayan mana yang laporan tentunya mereka sudah kita sampaikan kalau ada hal seperti itu sampaikan kepada kapal kita atau Lanal Ranai atau Danguspurla (Komandan Gugus Tempur Laut-red) kan selalu berada di sana.

Kalau ada coast guard, kapal perang yang melintas di ZEE itu adalah dalam freedom navigation. Jadi berlayar bebas selama dia tidak berhenti, lego jangkar apalagi sampai mengusir nelayan kita. Itu nanti akan berhadapan dengan kita kalau sampai seperti itu. Secara diplomatik nanti akan saya protes, secara nyata pasti akan kita hadapi dengan kapal kita. Karena enggak boleh mereka mengusir kapal  kita di ZEE kita. Kalau saya masih di sini berarti Natuna, aman.'

Lihat video pernyataan KSAL di tautan VIVA Militer ini:

Baca: Enam Pejabat TNI Kodam Udayana Diganti, 4 Orang Berpangkat Kolonel

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya