Viral Tendangan Kungfu Oknum TNI AD di Kanjuruhan, Mabesad Buka Suara
VIVA – Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad) menyampaikan duka cita mendalam atas musibah kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang pada hari Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu.Â
Terkait dengan berdasar luas dan viralnya sebuah video yang mempertontonkan kekerasan yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI Angkatan Darat terhadap sejumlah suporter Arema FC di berbagai lini media sosial, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Arh Hamim Tohari pun menegaskan, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman menyesalkan kejadian tersebut.Â
Menurut Kadispenad, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah memerintahkan kepada jajarannya untuk melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengungkap kejadian berdarah yang telah menewaskan sekitar 172 suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut.
"TNI Angkatan Darat tentu saja akan bersungguh-sungguh menindaklanjuti instruksi dari Bapak Presiden dan mendukung investigasi yang akan dilakukan," kata Kadispenad Kolonel Arh Hamim Tohari kepada VIVA Militer, Senin, 3 Oktober 2022.
Tidak hanya itu, lanjut Kadispenad, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman juga telah menginstruksikan kepada satuan wilayah dan satuan kesehatan TNI Angkatan Darat untuk membantu proses pengurusan korban baik yang meninggal dunia, maupun korban luka-luka yang saat ini masih membutuhkan perawatan medis.
"Bapak Kasad juga sudah memerintahkan satuan kewilayahan dan satuan kesehatan untuk membantu pengurusan korban baik yang meninggal dunia hingga pemakamannya maupun perawatan bagi korban-korban luka," ujarnya.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, pada hari Sabtu malam, 1 Oktober 2022 lalu, sebuah insiden berdarah dan memilukan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Saat itu, para suporter Arema FC yang melihat tim kesayangannya kalah dengan skor 3-2 dari Persebaya FC mengalami kekecewaan hingga harus masuk ke lapangan dan mengejar para pemain dari Persebaya FC.
Namun, kekecewaan para suporter itu direspon dengan tembakan gas air mata aparat keamanan kepolisian yang melakukan penjagaan selama pertandingan berlangsung.
Tak ayal, Aparat TNI Angkatan Darat yang memperbantukan pihak kepolisian pun ikut terlibat dalam kerusuhan tersebut.Â
Dari sebuah rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat jelas sejumlah oknum prajurit TNI Angkatan Darat yang menendang seorang suporter dari arah belakang bak tendangan 'kungfu'. Seorang suporter itu langsung tersungkur dan jatuh tak berdaya akibat tendangan maut oknum prajurit TNI Angkatan Darat tersebut.
Dari laporan aparat kepolisian, sekitar 172 orang meninggal dunia karena sesak nafas akibat gas air mata dan terinjak-injak, ratusan suporter lainnya dikabarkan mengalami luka-luka akibat insiden tersebut.