Geger Isu Rivalitas TNI, Jenderal Andika Ditantang Lapor Presiden

VIVA Militer: Rapat TNI dan Komisi I.
Sumber :
  • Dokumentasi TV Parlemen

VIVA – Komisi I DPR RI telah menggelar rapat kerja dengan Menteri Pertahanan RI dan Panglima dan jajaran Kepala Staf tiga matra Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Polo, Tentara Bayaran Italia Bongkar Borok Militer Ukraina dalam Perang

Dalam rapat kerja yang membahas soal Rapat Kerja Anggaran Kemhan dan TNI tahun 2023, banyak hal-hal tak terduga muncul ke permukaan. Salah satunya isu soal keretakan hubungan antara Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Berdasarkan pantauan VIVA Militer, Selasa 6 September 2022, isu keretakan hubungan antara dua jenderal penyandang empat bintang emas TNI itu dicuatkan secara fokus oleh politikus PDI Perjuangan, Effendi Simbolon.

Sambut Hari Armada RI 2024, Lanal Tegal Gandeng Masyarakat Bersih-bersih Laut

Jadi dalam rapat itu, awalnya Effendi membicarakan masalah ketegasan Jenderal TNI Andika dalam menindak tegas para prajurit TNI yang tidak patuh.

Namun kemudian secara perlahan, Effendi mengungkapkan hasil pengamatannya atas adanya disharmoni alias tidak ada harmoni hubungan antara dua jenderal TNI Angkatan Darat itu.

Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

Effendi menuturkan, bukan sebuah rahasia umum lagi, jarang sekali terlihat Jenderal TNI Andika bersama Jenderal TNI Dudung. Termasuk ketika dilaksanakan Super Garuda Shield 2022 di Baturaja.

VIVA Militer: Rapat TNI dan Komisi I.

Photo :
  • Dokumentasi TV Parlemen

"Ini berulang Pak, saya mencatat dari mulai terakhir Bapak Moeldoko ke Pak Gatot. Pak Moeldoko membentuk Kogabwilhan bikin operasi di Hotel Borobudur, enggak mau itu KSAD nya, KSAD nya Pak Gatot.

Pak Gatot naik, Pak Mulyono masih nurut lah, tapi setelah itu masuk Pak Hadi begitu lagi, Pak Hadi dengan Pak Andika mohon maaf dengan segala hormat, juga tidak harmoni juga. Silakan bapak koreksi saya, demikian juga sekarang Bapak dengan Pak Dudung. Ada apa sih 87 ke 88 kok jadi rival. Wong sama-sama hitung bulan pensiun," kata Effendi di hadapan Jenderal TNI Andika Perkasa.

Menurut Effendi dalam pandangannya, jika memang ada ketidakpatuhan yang terjadi, dia menyarankan agar Jenderal TNI Andika melapor langsung ke presiden.

"Kalau saya seperti itu, Take It or Leave It, dia apa saya pak, Saya lapor presiden. Biar saja gemuruh republik ini. Ngapain pak kita sandang-sandang semua jabatan. Kalau tidak ada ketegasan, ini semua jadi rahasia umum Pak.

Rahasia umum Jenderal Andika, di mana ada Jenderal Andika tidak ada KSAD. Jenderal Andika buat Super Garuda Shield tidak ada KSAD di situ. Saya tidak tahu silakan nanti ada jelaskan, apakah diundang tidak hadir, atau memang tidak diundang," ujar Effendi.

Salah satu isu yang memicu keretakan hubungan disebutkan Effendi yaitu soal putra Jenderal TNI Dudung yang dikabarkan tidak bisa masuk Akademi Militer karena tersandung aturan.

"Saya punya catatan, ini tidak elok saya buka. dari mulai pertentangan-tentangan ini, banyak sekali pertentangan. Sampai ke urusan anak Pak dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan tinggi badan. Apakah ini harus jadi pertentangan Pak yang kemudian mengorbankan TNI Pak," kata Effendi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya