Kapal China Dicegat TNI Ternyata Pelacak Rudal Balistik Antar Benua
VIVA – Tentara Nasional Indonesia melalui Gugus Tempur Laut Komando Armada (Guspurla Koarmada) I TNI Angkatan Laut baru saja mencegat kapal berukuran raksasa milik China yang menyusup masuk ke wilayah perairan kedaulatan NKRI.
Penyusupan itu terjadi di sekitar perairan Selat Sunda pada 7 September 2022. Jadi Guspurla Koarmada I menyebut kapal dengan identitas Yuan Wang 5 itu terdeteksi Tactical Operation Center (TOC) melakukan pergerakan berlayar di luar koridor Alur Laut Kepulauan Indonesia alias ALKI 1.
Tindakan Kapal Yuan Wang 5 itu tentu saja mendapat respons serius dari TNI, karena jelas-jelas melanggar aturan pelayaran yang telah diatur United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) 1982.
Akhirnya Guspurla Koarmada I mengambil keputusan untuk mengerahkan kapal perang TNI guna melakukan pencegatan atau intercept. Dan tugas itu diberikan kepada KRI Clurit-641. Memang saat itu KRI Clurit-641; sedang berpatroli di sekitar lokasi sebagai unsur Operasi Alur Arnawa-22.
"Selanjutnya melalui komunikasi radio VHF FM channel-16 dengan tegas menyatakan bahwa sesuai aturan UNCLOS 1982 kapal tersebut berlayar melanggar wilayah perairan teritorial Indonesia di luar jalur ALKI I dan memerintahkan kapal Yuan Wang 5 segera merubah haluan untuk kembali ke jalur pelayaran internasional ALKI I," tulis Penerangan Guspurla Koarmada I.
Dan Yuan Wang 5 segera mengikuti perintah tersebut dan merubah haluan kembali menuju jalur ALKI I dengan pengawasan ketat KRI Clurit-641 dan hingga kapal tersebut kembali berlayar koridor pelayaran Internasional ALKI I.
Guspurla Koarmada I memberi keterangan bahwa Yuan Wang 5 merupakan kapal pengendali satelit milik China.
Namun, dari penelusuran VIVA Militer, Jumat 9 September 2022, Kapal Yuan Wang tak cuma memiliki kemampuan pengendali satelit saja. Melainkan juga sebagai pelacak peluru kendali (rudal) balistik antarbenua atau Intercontinental Ballistic Missile (ICBM).
Menurut catatan Global Security, Yuan Wang 5 merupakan salah satu dari kapal survei luar angkasa maritim yang dimiliki China.
Dan di dunia, kapal survei luar angkasa memiliki misi utama untuk melacak dan telemetri berbagai rudal jarak menengah dan jarak jauh, satelit dan pesawat ruang angkasa, secara akurat menentukan titik pendaratannya, memulihkan kerucut hulu ledak, kabin data instrumen satelit, dan kokpit pesawat ruang angkasa.Â
Armada kapal survei laut China telah secara berturut-turut menyelesaikan uji penerbangan jarak jauh rudal balistik antarbenua, uji peluncuran rudal bawah air dari kapal selam ke pantai, uji peluncuran satelit komunikasi dan kunjungan kutub selatan, memberikan kontribusi besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta senjata China. Dan pengembangan juga pengujian peralatan.
Nah, kemunculan Yuan Wang 5 di Selat Sunda sampai saat ini belum diketahui pasti tujuannya, yang jelas kapal itu telah melanggar hukum pelayaran internasional karena masuk dan bergerak di wilayah kedaulatan Indonesia.