Duh, Laporan Kopassus Tewas Dianiaya Tak Sampai ke Jenderal TNI Andika
- Jenderal TNI Andika Perkara
VIVA – Sungguh tak disangka, ternyata laporan kasus kematian prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia, Sersan Satu Marcytan Bayu Pratama tak pernah ke tangan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.
Fakta ini diungkapkan sendiri oleh Jenderal TNI Andika Perkasa saat berjumpa dengan ibu kandung Sertu Bayu di Markas Besar TNI.
Menurut Jenderal TNI Andika dilansir VIVA Militer dalam siaran resminya, Kamis 1 September 2022, sejak resmi menjabat Panglima TNI, tak ada laporan yang diterimanya soal kasus tersebut.
"Saya tidak tahu untuk kasus ini. Karena saya tidak pernah dilapori. Saya sejak masuk di sini akhir November sampai dengan ibu itu bicara di media, saya enggak pernah tahu. Enggak pernah dilapori, yaitulah kami penuh dengan masalah," kata Jenderal TNI Andika.
Sertu Inf Bayu tewas pada November 2021, dia meninggal dunia di Papua, saat melaksanakan tugas negara. Ibu Sertu Bayu melaporkan kepada Jenderal TNI Andika bahwa putranya diduga kuat meregang nyawa karena tindak kekerasan yang dilakukan seniornya di daerah operasi.
Dikabarkan, tindak kekerasan itu dipicu masalah utang piutang antara almarhum Sertu Bayu dengan rekan-rekannya sesama prajurit TNI. Tak cuma itu saja, almarhum juga dikabarkan dituduh telah menjual amunisi kepada kelompok separatis teroris bersenjata OPM Papua.
Informasi terakhirnya diterima orangtua almarhum adalah, Sertu Bayu meninggal usai dilakukan pemeriksaan. Disebutkan saat proses pemeriksaan, Sertu Bayu dianiaya hingga lemas dan akhirnya menghembuskan napas terakhir.
Baca: Kapal Perang Asing Masuk Indonesia, Hantu Laut Marinir TNI Siaga