Marsekal TNI Fadjar Puji Peran Penting Wanita Angkatan Udara di Satuan
- Dispenau
VIVA – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo hari ini memimpin upacara peringatan HUT ke-59 Wanita TNI Angkatan Udara di Mabes TNI Angkatan Udara, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Keterlibatan Wanita Angkatan Udara (Wara) sudah 59 tahun dimulai sejak tahun 1963 hingga tahun 2022 dalam berbagai penugasan di berbagai misi operasi militer perang dan juga selain perang," kata KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dalam keterangan resmi Dispenau yang diterima VIVA Militer, Jum'at, 12 Agustus 2022.
Marsekal TNI Fadjar menjelaskan, saat ini Wara berjumlah lebih dari 2000 personel dari pangkat Sersan Dua hingga Marsekal Muda, di semua lini penugasan hingga tampil di kancah internasional sebagai pasukan penjaga perdamaian.
Kasau menegaskan, kesuksesan itu merupakan bukti Wanita Angkatan Udara (Wara) adalah Srikandi bangsa yang bertekad kuat dan pemberani, sehingga menempatkan Wara sejajar dengan para wanita hebat dari Angkatan Udara negara lain.
"Partisipasi Wara yang berlandaskan semangat Kanya Bhakti Sakti Sejati, tepat digunakan dalam mendukung TNI Angkatan Udara menjadi Angkatan Udara yang disegani di kawasan," ujarnya.
Lebih jauh lagi Kasau berharap agar Wara dapat menjadikan peringatan hari jadi ini sebagai momentum untuk memacu semangat pengabdian kepada bangsa, melalui TNI Angkatan Udara.
Sekilas Sejarah Wara
Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) dibentuk pertama kali pada tanggal 12 Agustus 1963 oleh Deputy Menteri/Panglima Angkatan Udara Urusan Administrasi Laksamana Muda Udara Suharnoko Harbani. Laksamana Muda Udara Suharnoko ketika itu mendapat tugas dan wewenang dari pimpinan TNI Angkatan udara untuk membentuk Wanita Angkatan Udara (Wara).
Dalam ketentuan yang telah digariskan, Wara bukan merupakan Korps tersendiri sebagaimana Korps Wanita TNI AD (Kowad), Korps Wanita TNI AL (Kowal) yang sudah terbentuk lebih dulu. Wara diintegrasikan dalam korps/kecabangan yang berlaku di lingkungan Angkatan Udara sebagaimana anggota militer pria lainnya.
Untuk diketahui, pendidikan Wara pertama kali dilakukan pada tanggal 10 Juni 1963 di Lereng Pegunungan Pelawangan Kaliurang, Yogyakarta dengan Kepala Sekolah Letnan Kolonel Pnb Sumitro.
Pendidikan diikuti oleh 30 orang wanita lulusan sarjana dan sarjana muda dari berbagai jurusan. Mereka mengikuti Pendidikan Dasar Militer selama tiga bulan, dan pada tanggal 12 Agustus 1963 dilantik sebagai angkatan pertama Perwira Wanita Angkatan Udara.
Agar momentum ini bersejarah bagi kaum wanita umumnya dan anggota Wara pada khususnya dalam memulai peran sertanya di Angkatan Udara, tanggal 12 Agustus ditetapkan sebagai ”Hari Kelahiran Wara”.
Saat ini jumlah Wara sudah mencapai 2014 orang, dan telah dipercaya pimpinan TNI Angkatan Udara untuk menduduki jabatan-jabatan penting dan strategis di TNI maupun di TNI AU. Bidang keahlian Wara juga sudah berkembang, tidak hanya bidang administrasi tetapi di bidang keahlian khusus seperti penerbang, teknisi, load master, elektronika maupun penerjun.
Untuk diketahui pula, sejak pelantikan pertama telah ada 18 Wara yang meraih pangkat Marsekal Pertama dan satu orang telah meraih pangkat bintang dua atas nama Marsekal Muda TNI Reki Irene Lumme yang saat ini menjabat Dosen Tetap Unhan.
Wara memiliki motto “Kanya Bhakti Sakti Sejati” yang artinya prajurit wanita yang mengabdikan diri kepada bangsa dan negara dengan keahlian dan kemahiran yang dimilikinya.