Innalillahi, Prajurit TNI Meninggal saat Berjuang Atasi Derita Warga
- Kodim 1624 Flotim
VIVA – Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... Innalillahi wa inna ilaihi rojiun... Innalillahi wa inna ilaihi rojiun...
Tentara Nasional Indonesia telah kehilangan salah satu prajurit terbaik TNI Angkatan Darat dari Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana.
Almarhum adalah Sersan Satu (Sertu) Syaifudin Ahmad. Beliau merupakan prajurit TNI yang bertugas di Komando Distrik Militer 1624/Flores Timur.
Berdasarkan siaran resmi Penerangan Kodim 1624/Flotim dilansir VIVA Militer, Kamis 28 Juli 2022, almarhum Sertu Syaifuddin Ahmad meninggal dunia beberapa jam setelah membantu kesulitan yang dialami masyarakat.
Jadi kemarin, Sertu Syaifudin Ahmad bergerak bersama rekannya yakni Kopda Fransiskus Tapaha ke lokasi pembuatan pompa hidram di wilayah Loang, Nagawutun.
Mereka berdua berangkat ke sana untuk mengerjakab bak tebingan pompa hidram yang akan dioperasikan untuk mengaliri air bersih ke pemukiman warga.
Namun, setiba di lokasi, saat bekerja almarhum mengeluh tubuhnya mendadak sakit, terutama punggung. Kemudian almarhum meminta bantuan Kopda Frans untuk mengurutnya.
Melihat kondisi almarhum yang semakin memburuk, akhirnya Kopda Frans memutuskan untuk membawa Sertu Syaifudin untuk kembali ke Markas Koramil. Setelah itu beliau dibawa ke rumahnya.
Takdir berkata lain, di rumahnya almarhum mengalami muntah-muntah dan menghembuskan napas terakhir pada pukul 00:30 Wita.
"Untuk penyebab kematian diperkirakan almarhum memiliki riwayat penyakit diabetes dan komplikasi," tulis Pen Kodim 1624 dalam keterangannya.
Almarhum meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak. Jenazah almarhum telah dibawa ke kampung halamannya di Kabupaten Ende untuk dimakamkan melalui upacara militer.
Perlu diketahui, pembangunan pompa hidram di wilayah itu merupakan program TNI untuk membantu warga keluar dari penderitaan karena krisis air bersih yang sudah berpuluh-puluhan tahun terhadi. Program ini diggas dan dilaksanakan saat Letnan Jenderal TNI Maruli Simanjuntak masih menjabat Pangdam Udayana.
Dan ketika Letjen TNI Maruli meninggalkan Kodam Udayana karena dipercaya menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Panglima Kostrad) program ini tetap berjalan. Bahkan kian digencarkan oleh KSAD, Jenderal TNI Dudung Abdurachman melalui program TNI AD Manunggal Air.