Jenderal Kunto Siapkan Pasukan Setan TNI ke Tempat Sangar Dekat Israel
- Yonif 315/Garuda
VIVA Militer – Keberhasilan prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda dalam melaksanakan operasi dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua, ternyata membawa berkah tersendiri.
Sebab, sepulang dari tanah Papua. Batalyon berjuluk Pasukan Setan itu mendapatkan kabar baik dari Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, tentang tugas baru yang akan diembankan kepada prajurit TNI Yonif 315/Garuda.
Berdasar informasi resmi Kodam III/Siliwngi dilansir VIVA Militer, Senin 4 Juli 2022, jadi Mayjen TNI Kunto mengatakan bahwa Kodam III/Siliwangi akan memberangkatkan Pasukan Setan untuk melaksanakan misi operasi yang lebih sangar lagi dan itu dilakukan di luar negeri. Hanya saja tak semua yang bisa ikut.
VIVA Militer: Kepulangan Pasukan Yonif 315/Garuda.
- Yonif 315/Garuda.
Menurut Mayjen TNI Kunto, dalam waktu dekat ini akan dilakukan seleksi prajurit TNI Yonif 315/Garuda untuk diberangkatkan menjalankan misi bersama pasukan keamanan dunia di bawah bendera Persatuan Bangsa Bangsa alias United Nations (UN).
Jadi prajurit Pasukan Setan akan dipilih mewakili TNI untuk bergabung dalam Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).
Pasukan yang tergabung dalam UNIFIL akan ditempatkan di perbatasan negara Lebanon dengan Israel. Yaitu di Lebanon Selatan, salah satu wilayah paling rawan konflik bersenjata.
VIVA Militer: Kepulangan Pasukan Yonif 315/Garuda.
- Kodam III Siliwangi
Perlu diketahui, Yonif 315/Garuada merupakan salah satu batalyon andalan Kodam III Siliwangi. Batalyon yang berdiri sejak 1948 ini kerap jadi pilihan untuk melaksanakan operasi keamanan TNI.
Jika dilihat dari rekam jejaknya, tentu saja prajurit Pasukan Setan layak untuk mengemban tugas UNIFIL. Apalagi sang Komandan Yonif 315/Garuda, Letkol Inf Suryanto merupakan orang yang pernah mengamban tugas sebagai Tim Verifikasi Satgas UNIFIL 2016 di Lebanon.
Sementara itu, menurut PBB, kehadiran pasukan UNIFIL di Lebanon Selatan terutama di Blue Line sangat diperlukan, karena wilayah itu daerah konflik terparah yang melibatkan tentara Israel dan milisi Hezbollah.
PBB mencatat sejak tahun 1978 hingga 2019, sudah terdapat 314 tentara dari berbagai negara yang tergabung dalam Satgas UNIFIL tewas di Lebanon Selatan.
Baca: TNI Berduka Cita, Prajurit Terbaik Kodam Diponegoro Meninggal Dunia
