Kolonel Rudy, Intel TNI yang Berhasil Raih Gelar Doktor Ilmu Ekonomi
- Istimewa/Viva Militer
VIVA – Siapa bilang prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) hanya selalu berhubungan dengan senjata dan perang saja?
Kolonel Inf Rudy Mohamad Ramadhan, seorang prajurit TNI Angkatan Darat yang dibesarkan oleh Kostrad itu telah membuktikan, untuk menjadi seorang prajurit handal dan profesional, harus diimbangi dengan pengetahuan dalam dunia akademik.
Pria berdarah Sunda lulusan Akademi Militer (Akmil) angkatan 1996 itu telah membuktikan berhasil memperoleh gelar doktor ilmu ekonomi dengan menyelesaikan desertasinya yang secara khusus membahas bagaimana memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) dan ekonomi nasional pada empat perusahaan Industri Pertahanan milik BUMN.
Sebab, dia meyakini bahwa pertahanan yang kuat harus dikuti dengan pondasi ekonomi yang kokoh guna menopang pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Iya, Kolonel Inf Rudy Ramdhan yang saat ini menduduki jabatan sebagai Paban Utama Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI itu pada hari Sabtu kemarin, 21 Mei 2022 secara resmi menyandang gelar doktor dari Universitas Trisakti.
Perolehan gelar doktor bagi seorang prajurit TNI adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Sebab, tidak mudah bagi seorang prajurit TNI yang saat ini aktif dan bertugas di Satuan, dapat melanjutkan pendidikan akademik-nya hingga Strata Tiga (S3).
Prestasi dunia akademik yang diperoleh Kolonel Rudy itu membuktikan bahwa TNI Angkatan Darat memiliki komitmen dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) guna menciptakan prajurit profesional yang siap menghadapi berbagai ancaman di masa mendatang.
Karier Militer
Kolonel Inf Rudy Ramdhan adalah salah satu prajurit Kostrad TNI Angkatan Darat yang memiliki rekam jejak atau karier militer yang sangat luar biasa.
Dari informasi yang diperoleh, VIVA Militer, Minggu, 22 Mei 2022, dia pernah dilibatkan dalam sejumlah operasi militer di dalam negeri.
Salah satu operasi yang menorehkan prestasi dan berhasil dia lakukan adalah Operasi Darurat Militer Aceh pada tahun 2003 silam. Saat itu, Rudy Ramdhan masih menyandang pangkat Kapten dan menjabat Dankipan C Yonif 514 Brigif 9 Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Dalam operasi tersebut dia berhasil menangkap salah satu Panglima GAM wilayah Bireun, dan berhasil mendapatkan 3 pucuk senjata api jenis AK, 1 pucuk senjata M16 AR, 1 pucuk senjata jenis FN, dan 1 pucuk pistol Smith Wilson.
Tidak hanya itu, Rudy ternyata juga pernah ditugaskan di beberapa negara lain, diantaranya Malaysia pada tahun 2004, Taiwan pada tahun 2008, Amerika Serikat (USA) tahun 2009, dan Singapura pada tahun 2010.
Pria yang memiliki latar belakang intelijen itu juga tercatat pernah menduduki sejumlah jabatan penting di lingkungan TNI AD, diantaranya adalah:
- Kasiter Korem 052/WKR Kodam Jaya (2011-2012)
- Komandan Yonif 315/Garuda (2012-2013)
- Komandan Kodim 0618/BS Kota Bandung, Kodam III/Siliwangi (2013-2015)
- Waasintel Kasdam III/Siliwangi (2015-2016)
- Pamen Mabes TNI (2016-2017)
- Asops Satintel BAIS TNI (P) tahun 2017
- Danseintelstrat Satinduk BAIS TNI (M) tahun 2019
- Paban Utama E-1 DIT E BAIS TNI tahun 2020
- Paban Utama F-1 DIT F BAIS TNI (Oktober 2020 - sekarang)