Lagi, Kopassus Berhasil Bentuk Pasukan Elite Raider TNI AD
VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali berhasil melahirkan prajurit-prajurit berkualifikasi pasukan elite infanteri alias Raider.
Prajurit Raider itu baru saja terlahir di Markas Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Daun Lumbung, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap, Jawa Tengah.
Kelahiran prajurit TNI berkualifikasi Raider baru ditandai dengan telah resmi ditutupnya Latihan Pembentukan Prajurit Raider TNI AD Gelombang I Tahun 2022 oleh Komandan Pusdiklatpassus Kopassus, Brigadir Jenderal TNI Agus Sasmita, Selasa 10 Mei 2022.
"Saya berharap semoga ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapatkan nantinya dapat dikembangkan serta diimplementasikan di satuan guna menjawab panggilan tugas negara ke depan dilandasi sapta marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI," kata Brigjen TNI Agus Sasmita dikutip VIVA Militer dari siaran resmi Penerangan Komando Distrik Militer (Kodim) 0703/Cilacap.
VIVA Militer: Pembentukan pasukan Raider di Pusdiklatpassus Kopassus.
Ratusan prajurit TNI yang mengikuti latihan pembentukan pasukan berlambang petir itu dinyatakan resmi berstatus sebagai prajurit Raider TNI setelah menyandang brevet raider.
Latihan pembentukan prajurit Raider TNI Angkatan Darat ini dilangsungkan selama 63 hari. Dalam pelaksanaannya, banyak materi yang diberikan kepada prajurit peserta untuk meningkatkan kemampuan bertempur di semua medan.
Mulai dari pertempuran perkotaan, pertempuran jarak dekat, gerilya, pertempuran hutan, gunung, sungai, rawa, laut, pantai, dan pertempuran udara.
Kualifikasi Raider dengan tanda petir melambangkan bahwa prajurit raider adalah prajurit yang mampu bergerak dan bertindak dengan cepat, senyap dan tepat.
Sampai saat ini, TNI telah memiliki sebanyak 27 Batalyon Raider, 10 Batalyon Raider Khusus, 3 Batalyon Mekanis Raider dan 9 Batalyon Para Raider.
Baca: Geger Prajurit TNI Temukan Plastik Isi Rp1 Triliun, Ini Penampakannya
Jadi Pasukan Perdamaian PBB, Ternyata Prajurit TNI Ini Kuasai Bahasa Kuno Benua Hitam Abad 18
Bukan bahasa Inggris, Jerman apalagi Jepang..
