Kisah Mengerikan Penuh Darah di Balik Rekor Dunia Kopassus TNI

VIVA Militer: Serka Dwi Andi
Sumber :

VIVA – Senin, 4 April 2016 sebuah sejarah dunia tercipta di lapangan Bhirawa Yudha Grup 2 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Kandang Menjangan, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kala itu, seorang prajurit TNI bernama Dwi Andi berhasil membuat jantung berdegup kencang dengan aksi luar biasanya memecahkan 55 buah balok es dengan kepalanya dalam waktu 60 detik saja.

Aksi itupun tercatat sebagai rekor baru dunia dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). 

Semua bersuka cita kala itu menyambut keberhasilan Dwi Andi dalam memberikan kado spesial bagi Korps Baret Merah di hari jadi ke 64.

Namun, ternyata ada sebuah kisah mengerikan di balik keberhasilan prajurit TNI kelahiran Klaten itu.

Kisah itu baru terungkap 6 tahun kemudian, tepatnya ketika Serka Dwi Andi tampil dalam podcast Kandang Menjangan.

VIVA Militer: Serka Dwi Andi

Photo :

Dilansir VIVA Militer, Rabu 22 Maret 2022, Serka Dwi Andi menceritakan dengan lengkap kejadian-kejadian tak terduga yang dialaminya jelang melakukan aksi memecahkan 55 balok es.

Menurut Serka Dwi Andi, rencana pemecahan balok es itu telah disusun rapi sejak dia mendapatkan perintah empat bulan sebelum hari H.

Dalam jangka waktu itu, Serka Dwi Andi mulai mempersiapkan diri, terutama fisik. 

Dikerahkan TNI ke Perbatasan Israel, Pasukan Raider 114 Langsung Tes Nyetir Kendaraan Lapis Baja

"Saya persiapkan fisik, dalam satu bulan pertama setiap hari. Pagi lari 20 kilo, siang 20 kilo dan sore 20 kilo. Itu full fisik," kata Serka Dwi Andi.

Setelah itu, persiapan fisik ditingkatkan, Serka Dwi Andi memutuskan untuk menambah jarak larinya dari 20 kilometer menjadi 35 kilometer.

Jakarta Gempar, Prajurit TNI Selamatkan Anak yang Disandera di Pos Polisi Pasar Minggu

"Pagi 35 kilo dan sore 35 kilo. Dan terakhir itu dengan pendamping mencatat 75 kilo," ujar pria yang sudah berstatus sebagai pelatih perguruan beladiri Merpati Putih tersebut.

Seiring berjalan waktu latihan pemecahan balok es dengan kepala dimulai. Tapi ternyata pola latihan berbeda dengan model tantangan yang diterapkan MURI dalam pemecahan rekor.

Ban Pesawat Mendadak Pecah di Pegunungan Sarang OPM, Pasukan Beruang Petir TNI Siaga

VIVA Militer: Serka Dwi Andi

Photo :

"Jadi ternyata memakai spek waktu, padahal dari awal latihan kita tidak menggunakan durasi, tapi jumlah banyak es yang dipecahkan. Waktu saya ujicoba tanpa menggunakan waktu saya mampu memecahkan 150 es," ujar Serka Dwi.

Tapi dua pekan jelang pelaksanaan pemecahan rekor MURI sebuah kecelakaan terjadi dalam ujicoba sehingga menyebabkan Serka Dwi mengalami gegar otak berat.

"Mata rata, hidung ngocor darah, telinga ngocor darah," kata Serka Dwi.

Saat itu rencana di ambang kegagalan, apalagi dokter telah mengeluarkan diagnosa bahwa Serka Dwi harus membatalkan aksinya. Karena kondisi cidera yang dialami sangat parah dan bisa membahayakan jiwa.

Hanya saja, Tuhan berkehendak lain. Dalam tiga hari kondisi fisik Serka Dwi mendadak membaik. Gegar otak yang dialaminya sirna.

"Ini mukjizat, dalam tiga hari darah kental keluar dari kepala, dari mulut dan dari hidung. Besok paginya hitam di mata saya  hilang dan saya sembuh total," kata Serka Dwi.

Setelah latihan kembali diintensifkan terutama latihan pernapasan hingga sampai hari pelaksanaan Serka Dwi hanya berhasil memecahkan 55 balok es hanya dalam sekali tarikan napas.

"Semua karena keinginan yang kuat, percaya sama Tuhan yang di atas dan restu sama orangtua, semua terlampaui," ujarnya

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya