TNI Temukan Harta Karun Berbahaya yang Terpendam 83 Tahun di Laut RI
- Pushidrosal
VIVA – Militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) ternyata banyak menemukan harta karun yang telah terpendam puluhan tahaun di dasar perairan nusantara.
Harta karun itu ditemukan oleh Pusat Hidro-Oseanografi (Pushidrosal) TNI Angkatan Laut, ketika melakukan survei dan pemetaan laut.
Berdasarkan siaran resmi Pushidrosal dilansir VIVA Militer, Jumat 18 Februari 2022, harta karun yang ditemukan berupa kerangka dari kapal-kapal yang pernah hilang atau tenggelam di era terjadi Perang Dunia II antara tahun 1939 hingga 1945.
"Beberapa kerangka kapal teridentifikasi adalah peninggalan Perang Dunia Kedua," tulis Pushidrodal.
Kerangka kapal ditemukan dalam berbagai kondisi, ada yang masih utuh. Tapi banyak juga yang sudah habis dijarah.
Menurut Pushidrosal, amat disayangkan sekali masih banyak orang yang tak sadar bahwa kerangka kapal itu merupakan benda bersejarah yang seharusnya dijaga dengan baik keberadaannya.
Selain itu, kapal-kapal yang berada di dasar lautan itu sangat berbahaya, sebab masih terdapat amunisi di di dalamnya. "Padahal kerangka kapal bersejarah peninggalan Perang Dunia Kedua itu masih terdapat amunisi yang berbahaya," tulis Pushidrosal.
Pushidrosal menerangkan, kerangka kapal peninggalan Perang Dunia itu sebenarnya bisa bernilai tambah lebih jika dijaga dan dijadikan lokasi konservasi dan menjadi tujuan wisata. Syaratnya semua benda berbahaya di dalamnya harus diamankan terlebih dahulu.
Kerangka kapal bersejarah yang dikonservasi dapat menjadi rumah bagi biota laut. Kerangka kapal dapat menarik berbagai macam kehidupan laut. Terumbu karang dapat hidup pada badan keras kerangka kapal, sementara ikan menggunakan kerangka kapal untuk berlindung dari predator.
"Lihat saja kerangka kapal SS Liberty yang sampai saat ini menjadi tumpuan ekonomi berkelanjutan dari sektor wisata bahari bagi masyarakat Kabupaten Karangasem Bali. Bagaimana dengan kerangka kapal bersejarah lainnya? Semoga masih utuh dan terjaga," tulis Pushidrosal.
Yang terbaru Pushidrosal menemukan dua kerangka kapal di dasar perairan pada rute Pantai Barat Papua – Sorong - Selat Sele – Tenggara Pulau Dum. Kedua kerangka kapal ditemukan masing-masing di kedalaman 20,9 meter dan 23,7 meter.
Perlu diketahui, Pushidrosal merupakan satuan TNI Angkatan Laut yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan fungsi dan pelaksanaan kegiatan Hidro-Oseanografi (Hidros).
Tugasnya meliputi survei, penelitian, pemetaan laut, publikasi, penerapan lingkungan laut dan keselamatan navigasi pelayaran untuk kepentingan TNI dan umum.
Selain itu bertugas untuk menyiapkan data serta informasi wilayah pertahanan di laut dalam rangka mendukung tugas pokok TNI Angkatan Laut.
Selama menjalankan tugas, Pushidrosal dilengkapi dengan kapal-kapal perang TNI yang memiliki kemampuan penunjang tugas. Seperti KRI Ridel-933, KRI Spica-934, KRI Dewa Kembar-932, KRI Pollux-935, KRI Pulau Rote-721, KRI Romang-723, KAL Vega dan KL Aries.
Prajurit TNI yang bertugas di satuan ini mengenakan baret berwarna biru laut, markasnya berada di Ancol, Jakarta Utara.
Baca: Komandan Raider Khusus TNI Bawa Istri ke Sarang Harimau Putih Marinir