TNI Waspadalah, Madden Julian Oscillation Muncul di Samudra Hindia

VIVA Militer: Map Indonesia dan Samudra Hindia.
Sumber :
  • Repro Google Map

VIVA – Prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) di seluruh tanah air diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru saja menerbitkan peringatan bahaya cuaca ekstrem.

Polo, Tentara Bayaran Italia Bongkar Borok Militer Ukraina dalam Perang

Menurut BMKG dalam siaran resmi dilansir VIVA Militer, Kamis 17 Februari 2021, dari hari ini hingga 23 Februari 2022, cuaca ekstrem berpotensi terjadi di seluruh wilayah Indonesia.

Cuaca ekstrem ini berpotensi melanda karena adanya aktivitas beberapa fenomena alam yang bersamaan terjadi. Dari analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan dalam periode sepekan ke depan.

Sambut Hari Armada RI 2024, Lanal Tegal Gandeng Masyarakat Bersih-bersih Laut

Kondisi ini dipicu adanya peningkatan aktivitas dinamika atmosfer. Seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudra Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Kondisi ini juga diperkuat dengan adanya fenomena gelombang atmosfer, yakni gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah. 'Adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal' tulis BMKG.

Intelijen Amerika: Rusia Tidak Mungkin Lancarkan Serangan Nuklir!

Hasil pengamatan potensi itu, BMKG menerbitkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang bisa melanda berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir, angin kencang dan gelombang tinggi.

Lalu daerah mana saja yang berpotensi dilanda cuaca ekstrem?

Sebagian besar Pulau Sumatera muli dari Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung. Seluruh wilyah Jawa, Bali dan NTB. Kemudian seluruh wilayah Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Kepulauan Maluku, dan Papua serta Papua Barat.

BMKG menyatakan, bahwa gelombang tinggi juga berpotensi melanda perairan Indonesia, dengan ketinggian 2,5 meter hingga 4 meter. Berpotensi terjadi di perairan, sebagai berikut:

Laut Natuna Utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano hingga Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan.

Kemudian Perairan selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Banten hingga NTB, Perairan utara Kepulauan Sangihe, Perairan utara Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat dan Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.

Terkait peringatan potensi dari BMKG ini, seluruh prajurit TNI harus waspada. Terutama yang beraktivitas di lautan yang masuk dalam daftar potensi terdampak gelombang tinggi. TNI juga harus mewaspadai dampak dari cuaca ektrem ini, seperti bencana alam tanah longsor, banjir dan lainnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya