Meriam Gunung Pasukan Guntur Geni TNI Keluar Sarang, Ada Apa?
- Instagram/@penpussenarmed
VIVA – Sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) berupa artileri berat disiagakan pasukan dari Batalyon Artileri Medan 11/Guntur Geni (Yonarmed 11/GG), Senin 24 Januari 2022. Salah satu yang senjata mematikan yang dikeluarkan dari sarangnya adalah meriam gunung 76 mm.
Dalam laporan yang diterima VIVA Militer dari Penerangan Pusat Kesenjataan Artileri Medan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Pussenarmed Kodiklatad), meriam gunung 76 mm menjadi sorotan dalam gelar alutsista di Markas Komando (Mako) Yonarmed 11/Guntur Geni, Magelang, Jawa Tengah (Jateng).
Para prajurit TNI Angkatan Darat dari Yonarmed 11/Guntur Geni, melancarkan serangan dalam simulasi Latihan Tim Pelaksana Tembakan (LTPT), dengan menggunakan meriam gunung 76 mm.
Siapa sangka, aksi para prajurit batalyon Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) sangat memukau dan menuai pujian dari Komandan Pussenarmed Kodiklatad (Danpussenarmed Kodiklatad), Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Totok Imam Santoso.
Yang membuat Danpussenarmed terpukau tentu saja adalah bagaimana cara para prajurit Yonarmed 11/Guntur Geni mampu memaksimalkan tembakan, dengan meriam 76 mm. Perlu diketahui, meriam gunung 76 mm merupakan alutsista tertua yang dimiliki oleh Pussenarmed Kodiklatad.
Meriam gunung 76 mm saat ini sudah berusia 74 tahun. Ya, meriam ini adalah senjata artileri medan buatan Yugoslavia tahun 1948, yang digunakan oleh TNI Angkatan Darat sejak 1959. Memiliki jangkauan 8,76 meter, radius ledakan meriam ini mencapai 7,5 meter.
"Saya bangga dan sangat yakin dengan segala upaya satuan Yonarmed 11/Kostrad yang dapat mencetak prajurit Armed profesional, modern, berkarakter dan dicintai rakyat menuju World First Class Gunner. Mulai dari kesiapan dalam satuannya, latihan dan alutsista meriam gunung 76mm yang dimiliki dapat membuktikan bahwa masih tepat dan akurat," ujar Danpussenarmed.
"Meski merupakan alutsita paling tua dari jajaran meriam yang dimiliki oleh Pussenarmed, walaupun kedepan akan ada rematerialisasi tetapi meriam 76mm masih akan dipertahankan," katanya.
Tak hanya Yonarmed 11/Guntur Geni, sejumlah persenjataan juga disiagakan oleh Yonarmed 3/Naga Pakca.
Danpussenarmed meninjau kesiapan pasukan yang berada di bawah kendali Komando Daerah Militer IV/Diponegoro (Kodam IV/Diponegoro), yang akan mengikuti latihan Batalyon Tim Pertempuran (YTP) di Pusat Latihan Tempur Kodiklatad (Puslatpur Kodiklatad), Baturaja, Sumatera Selatan (Sumsel), Juni mendatang.