3 Prajurit TNI AD Korban Penembakan OPM Jalani Operasi di KRI Soeharso
- Dispen Koarmada II
VIVA – Peristiwa berdarah kembali terjadi di Tanah Papua. Lima prajurit TNI Angkatan Darat yang tengah membantu warga membangun jembatan di jalan penghubung antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat di Distrik Aifat Timur Tengah, Maybrat, Papua Barat mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi dari Kelompok Separatis Teroris Bersenjata yang diduga berafiliasi dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada hari Kamis pagi, 20 Januari 2022.
Lima prajurit TNI Angkatan Darat yang berasal dari Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang dari Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari itu ditembaki secara biadab.
Satu orang prajurit TNI Angkatan Darat atas nama Serda Miskel Rumbiak dikabarkan tewas, dan empat prajurit TNI lainnya mengalami luka-luka akibat timah panas dari senjata KKB OPM tersebut.
Korban tewas kini sudah evakuasi. Sementara tiga orang prajurit yang luka-luka terpaksa harus menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru di Kapal Perang Bantu Rumah Sakit KRI Soeharso (SHS)-990 milik TNI Angkatan Laut yang saat ini sedang di BKO kan oleh Koarmada II ke Koarmada III untuk mendukung pelaksanaan Operasi Cenderawasih Jaya-22.
Perwira Kesehatan KRI SHS-990, Letda Laut (K) Erwin mengatakan, saat sedang insiden penyerangan terjadi KRI Soeharso-990 sedang sandar di Dermaga Pelabuha Umum Sorong. Kemudian, Tim Medis KRI SHS-990 dengan cepat memberikan bantuan medis kepada 3 personel TNI Angkatan Darat pasien rujukan yang merupakan korban tembak antara kelompok Separatis Maybrat dengan Anggota Yon Zipur 20/PPA di Distrik Aifat Timur, Kab. Maybrat, Papua Barat.
"Tindakan operasi pengangkatan proyektil dari tubuh korban tersebut dilaksanakan di Ruang OK KRI SHS-990 oleh tenaga medis gabungan dari Diskes Koarmada III, RSAL dr.R.Oetojo Lantamal XIV Sorong, RSUD Sorong, dan didampingi Tim Kesehatan KRI SHS-990," kata Perwira Kesehatan KRI SHS-990 Letda Laut (K) Erwin dalam keterangan resminya, Jum'at, 21 Januari 2022.
Dia menambahkan, proses operasi pengangkatan proyektik peluru tajam berlangsung selama kurang lebih enam jam. Seteleh selesai dioperasi, lanjut Letda (P) Erwin, tiga prajurit Yonzipur 20/PPA itu kemudian dibawa ke RSAL dr.Oetojo Lantamal XIV/Sorong untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
"Setelah dilaksanakan operasi selama kurang lebih 6 jam seluruh proyektil yang bersarang di tubuh korban berhasil diangkat dan saat ini kondisi korban sudah stabil dan akan dilaksanakan perawatan lanjutan di RSAL dr. Oetojo Lantamal XIV Sorong," ujarnya.
Di tempat terpisah Panglima Koarmada II Iwan Isnurwanto mengapresiasi kesigapan prajurit KRI SHS-990 dalam mendukung kegiatan penyelamatan terhadap tiga prajurit TNI Angkatan Darat yang menjadi korban penembakan kelompok Separatis Teroris OPM itu.
Pangkoarmada II mengatakan, seluruh unsur gelar Koarmada II yang sedang bertugas di daerah operasi harus selalu siap melaksanakan tugas pokok TNI sesuai fungsi azasi masing-masing sejalan dengan perintah Kasal Laksamana Yudho Margono dimana seluruh unsur gelar TNI Angkatan Laut harus senantiasa menjaga kesiapan material dan personel agar selalu siap menghadapi segala dinamika yang terjadi di medan operasi, serta meningkatkan fungsi interoperability antar satuan TNI maupun Polri yang merupakan salah satu pengaplikasian program yang dicanangkan Panglima TNI Jendral TNI Andika Perkasa.