Puspomad Kirim Tim Khusus Dalami Bentrok Petani vs TNI di Deli Serdang

VIVA Militer: Danpuspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo
Sumber :
  • Pen. Puspomad

VIVA – Nama baik Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat kembali jadi sorotan publik setelah beredarnya sebuah video pendek yang merekam insiden bentrokan yang melibatkan beberapa petani dan prajurit TNI Angkatan Darat di tengah sawah di Desa Seituan, Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Digembleng Sebulan Lebih, 27 Prajurit Wanita Angkatan Laut Dapat Brevet Terjun Payung Free Fall dari Wakasal

Kasus bentrokan antara petani dan prajurit TNI Angkatan Darat itu terjadi pada hari Selasa, 4 Januari 2022 lalu. Dalam video pendek itu terlihat jelas bahwa sejumlah oknum prajurit TNI Angkatan Darat melakukan pengejaran terhadap sejumlah petani di tengah sawah. 

Baku hantam tangan kosong pun tak terhindarkan. Dan beberapa prajurit TNI Angkatan Darat lainnya terlihat berusaha menarik beberapa anggota TNI yang berusaha mengejar petani hingga ke tengah sawah yang dipenuhi lumpur.

Baru Masuk Indonesia Mobil China Ini Sudah Dipesan TNI, Untuk Apa?

Menanggapi viralnya rekaman video tersebut, Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Danpuspomad) Letjen TNI Chandra W. Sukotjo mengatakan, pihaknya telah mengerahkan tim investigasi untuk mendalami kasus bentrokan antara sejumlah oknum prajurit TNI Angkatan Darat dengan petani yang diduga menggarap lahan milik TNI  Angkatan Darat itu.

"Sudah monitor sedang diinvestigasi juga. Tim gabungan, ada Puspomad, ada dari Mabesad terjun untuk melakukan investigasi bersama," kata Danpuspomad Letjen TNI Chandra W. Sukotjo di Kantor Oditur Militer Tinggi II Cakung, Jakarta Timur, Kamis, 6 Januari 2022.

Tentara Korut Ditarik dari Perbatasan Ukraina, Ada Apa?

VIVA Militer: Oknum TNI AD terlibat bentrok dengan petani di Deli Serdang

Photo :

Lebih jauh Danpuspomad menjelaskan, menurut informasi yang dihimpun bentrokan tersebut terjadi ketika sejumlah prajurit TNI Angkatan Darat dari Koperasi Angkatan Darat (Puskopkar) hendak memasang plang di tanah yang memang secara Hak Guna Usahanya telah diberikan kepada Koperasi Kodam I/Bukit Barisan.

"Pada saat pelaksanaan tersebut mendapatkan perlawanan atau pun bentuk penolakan dari masyarakat yang ada di situ. Dimana mereka diduga para penggarapnya. Dan dalam prosesnya terjadilah dorong-dorongan kemudian ada sesuai laporan yang saya terima, ada yang dari pihak TNI-nya juga kena, dari pihak masyarakatnya juga. Nah ini yang sedang dilakukan investigasi," ujarnya.

Dalam kasus itu, Danpuspomad juga mengharapkan bahwa masyarakat dapat objektif melihat duduk perkara bentrokan yang terjadi antara sejumlah oknum prajurit TNI Angkatan Darat dengan petani yang menggarap lahan milik TNI AD itu.

"Kalau masalah mediasi, dialog itu silakan. Itu pasti dilakukan karena masyarakat itu bukan musuhnya tentara. Saya ulangi, masyarakat itu bukan musuhnya tentara. Tapi ini kembali kita harus secara clear atau secara obyektif melihat timbulnya masalah ini kenapa sih, kan kalau orang bilang enggak ada asap kalau enggak ada apinya. Jadi kita melakukan investigasi untuk melihat ini kasusnya kenapa sih awalnya," kata Letjen TNI Chandra.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya