Pengungsi Rohingnya Terdampar di Aceh, Pasukan TNI AL Bergerak Cepat

VIVA Militer: Pengingsi Rohingnya
Sumber :
  • The Conversation

VIVA – Sejumlah imigran Rohingnya, Myanmar, terdampar di perairan Aceh Utara akibat kerusakan mesin kapal yang ditumpanginya. Nasib malang para pengungsi ini mengetuk hati para prajurit Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lhkosumawe, Aceh.

6 Jenazah Pengungsi Rohingya Ditemukan di Aceh Timur

Dalam keterangan resmi yang diterima VIVA Militer dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal), setelah menerima informasi adanya pengungsi Rohingnya, Komandan Lanal (Danlanal) Lhoksumawe, Kolonel Marinir Dian Suryansyah, langsung bergerak.

Kapal yang ditumpai para pengungsi itu diketahui tertampat di Tuasan/Rumpon perairan Aceh Utara, dalam kondisi mati mesin.

Sempat Ditolak dan Terpencar, Jumlah Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Menjadi 153 Orang

Dipimpin Kolonel Marinir Dian, anggota Lanal Lhoksumawe memberikan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi Rohingnya. Bantuan yang diberikan berupa makanan, obat-obatan, dan kebutuhan lainnya.

Danlanal Lhoksumawe menegaskan bahwa Indonesia sama sekali tidak menelantarkan para pengungsi Rohingnya. Meskipun menurut Dian, pihaknya sudah menawarkan untuk memperbaiki mesin kapal. Sayangnya, para pengungsi menolak dan bahkan tidak mengizinkan anggota TNI mendekati kapal.

50 Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan Kabur ke Arah Riau

VIVA Militer: Personel TNI Angkatan Laut beri bantuan imigran Rohingnya

Photo :
  • Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Dispenal)

"Tidak benar bahwa kita menelantarkan Imigran Rohingya.  Akan tetapi, (kami) menghimbau mereka setelah menerima bantuan kemanusiaan agar segera meninggalkan wilayah Indonesia," ujar Dian.

"Kita juga menawarkan bantuan untuk memperbaiki mesin kapal. Tetapi mereka menolak. Bahkan tidak mengijinkan kita mendekat," katanya.

Hingga berita ini diturunkan, anggota Lanal Lhoksumawe masih berupaya untuk membujuk para pengungsi agar mau menerima anggota TNI Angkatan Laut yang berniat membantu memperbaiki mesin kapal. Hal ini terus dilakukan agar para imigran itu bisa melanjutkan perjalanannya.

"Kalau saya lihat, logistik dan kesehatan mereka tidak ada masalah. Yang darurat adalah mesin kapalnya mati, jadi harus diperbaiki agar bisa segera melanjutkan pelayarannya," ucap Danlanal Lhoksumawe.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya