Terkuak, Prajurit TNI yang Bawa Kabur Senjata Lahir di Zona KKB OPM
- Youtube
VIVA – Kabar mengejutkan kembali datang dari Papua. Seorang prajurit TNI Angkatan Darat anggota Kompi C Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/WMS), Prajurit Dua (Prada) Yotam Bugiangge, kabur dari satuannya dengan membawa sepucuk senapan serbu SS-2 V1.
Dikutip VIVA Militer dari VIVA.co.id, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih (Kapendam XVII/Cenderawasih), Letkol Inf Aqsha Erlangga, menyebut bahwa Prada Yotam kabur sejak Jumat 17 Desember 2021 WIT.
Kapendam XVII/Cenderawasih juga membenarkan bahwa yang bersangkutan kabur dari satuannya dengan membawa sepucuk senapan serbu SS-2 V1 buatan PT Pindad, tanpa amunisi.
Menghilangnya Prada Yotam Bugiangge diketahui saat yang bersangkutan akan melaksanakan tugas jaga bersama rekan-rekannya. Yotam disebut ketahuan berjalan menuju arah belakang tempat jaga, sambil berkomunikasi via telepon.
Saat prosesi serah terima tugas jaga, Yotam sudah tidak berada di Markas Komando (Mako) Yonif 756/WMS. Sehingga, para anggota langsung melakukan pencarian. Mulai dari asrama, lingkungan sekitar Mako Yonif 756/WMS, hingga menghubungi keluarga.
"Saat melarikan diri pada Jumat 17 Desember 2021 pukul 17.00 WIT, Prada Yotam Bugiangge membawa satu pucuk senjata jenis SS-2 V1 dari kesatuannya di Kompi C Yonif 756/WMS, Kabupaten Keerom, Papua. Senjata api organik milik TNI AD dibawa kabur tanpa amunisi" jelas Letkol Inf Aqsha Erlangga.
"Saat persiapan tugas jaga, tiba-tiba Prada Yotam Bugiangge berjalan menuju arah belakang tempat jaga sambil menelepon seseorang. Kemudian menjelang proses serah terima (tugas jaga) ternyata Prada Yotam tidak hadir, sehingga dilakukan pencarian oleh rekan-rekannya," kata Kapendam XVII/Cenderawasih.
Terungkap, Prada Yotam Bugiangge merupakan prajurit TNI Angkatan Darat yang lahir di Desa Gunia, Kabupaten Nduga, Papua, 24 Mei 1999.
Perlu diketahui, Kabupaten Nduga adalah salah satu wilayah yang masuk dalam zona bahaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM), pimpinan Egianus Kogoya.
Pada Maret 2019 silam, tiga prajurit TNI gugur dalam kontak tembak di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga. Ketiga prajurit TNI yang gugur adalah Sersan Dua (Seda) Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.