Teguran Keras Mayjen TNI Nyoman Buat Prajurit Tak Becus Jalankan Tugas
- Penerangan Kodam XVIII/Kasuari (Pendam XVIII/Kasuari)
VIVA – Pernyataan tegas dilontarkan Panglima Komando Daerah Militer XVIII/Kasuari (Pangdam XVIII/Kasuari), Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa, di depan ratusan anggota Satuan Bawah Kendali Ooperasi (BKO) Teritorial Komando Rayon Militer (Koramil) Persiapan gelombang III wilayah Kodam XVIII/Kasuari.
Dalam rilis yang diterima VIVA Militer dari Penerangan Kodam XVIII/Kasuari (Pendam XVIII/Kasuari), Nyoman memberikan arahan kepada 235 prajurit TNI Angkatan Darat anggota Satuan BKO Teritorial Koramil Persiapan.
Saat memberikan arahan, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) itu mengingatkan agar para prajurit senantiasa memahami tugas aparat kewilayahan.
Beberapa hal yang wajib dikuasai oleh para prajurit adalah kemampuan berkomunikasi, berkoordinasi, dan bekerja sama dengan seluruh masyarakat dan pemerintah setempat.
Kemudian, Pangdam XVIII/Kasuari juga mengingatkan agar para anggota Satuan BKO Teritorial Koramil Persiapan juga harus bisa merebut hati masyarakat. Hal ini sesuai dengan perintah Panglima TNI dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), untuk melaksanakan pembinaan di sektor hilir.
Nyoman menjelaskan, ancaman yang sangat nyata bisa membahayakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bukan lah penjajah asing. Akan tetapi, ideologi, politik, ekonomi sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan (hankam).
"Untuk itu pimpinan kita bapak Panglima TNI dan Kasad menyampaikan, kita harus melaksanakan pembinaan teritorial dan hilirnya kita harus bisa merebut hati rakyat dan juga pikiran serta perasaannya," ujar Pangdam XVIII/Kasuari.
"Selain itu diharapkan agar baik-baik dengan rakyat, harus menjadi solusi. Jangan kalian berada di suatu daerah namun tidak ada hasilnya," tegasya.
Satu hal yang tak kalah penting disampaikan Pangdam XVIII/Kasuari, kehadiran prajurit TNI Angkatan Darat di Bumi Cenderawasih hendaknya bisa dijadikan suri tauladan bagi masyarakat.
"Kehadiran TNI dapat menjadi suri tauladan bagi masyarakat, jaga kekompakan sesama para prajurit. Kembangkan terus komunikasi sosial dengan seluruh komponen masyarakat, sehingga semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik," kata jenderal bintang dua lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1990 itu.