Banyak Dikecam, Anggota DPR Hillary Lasut Tarik Permohonan Dikawal TNI
- Instagram/@hillarybrigitta
VIVA – Seiring banyaknya kecaman yang dilayangkan kepada dirinya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Nasional Demokrat (Nasdem), Hillary Brigitta Lasut, akhirnya menarik permohonan permintaan ajudan dari TNI,
Lewat pantauan VIVA Militer, diketahui bahwa Hillary sudah mengirimkan surat pembatalan permohonan ajudan dari TNI. TNI Angkatan Darat lewat akun Instagram resminya, mengunggah surat pembatalan permohonan Hillary.
Surat tertanggal 3 Desember 2021 ditunjukkan langsung kepada Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Dudung Abdurrachman. Dalam suratnya, Hillary menyertakan permohonan maaf kepada Kasad dan TNI Angkatan Darat, terkait permintaannya.
"Mengenai pemberitaan yang ramai di media massa maupun media sosial terkait permohonan tersebut, kami memohon maaf dan semoga hal tersebut tidak menjadi hal yang dapat mengganggu kerjasama yang baik selama ini antara TNI AD dan Komisi I DPR-RI khususnya dengan Kelompok Fraksi Parta Nasdem," tulis Hillary.
Nama Hillary sebelumnya mencuat setelah mengirim surat permohonan permintaan ajudan dari TNI Angkatan Darat. Wanita cantik anggota Partai Nasdem ini beralasan bahwa ia membutuhkan pengawalan dari prajurit TNI lantaran banyak tugas yang mengharuskan dirinya bertemu dengan banyak orang. Bahkan, hingga larut malam.
"Keharusan untuk tugas luar bertemu banyak orang dan bertemu masyarakat sampai larut malam, serta mengutarakan pendapat dan suara rakyat yang terkadang berbeda haluan dengan kepentingan sebagian golongan kuat membuat ancaman rasa khawatir tidak terelakan," ujar Hillary saat itu.
Keinginan Hillary ini justru menimbulkan banyak kecaman. Ketua Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Ali, menunjukkan reaksi keras atas apa yang dilakukan Hillary. Setelah surat dari Hillary dilayangkan, Ahmad menegaskan akan menegur anggotanya itu.
Ahmad juga sudah meminta Kasad untuk tida menanggapi permintaan Hillary secara berlebihan. Sebab dalam pandangannya, apa yang menjadi permintaan anggotanya itu adalah hal yang tidak patut.
Yang pasti saya akan menegur karena tanpa ada koordinasi dengan fraksi. Saya pikir KASAD tidak perlu menanggapi secara berlebihan, tidak perlu merespon itu karena menurut saya tidak patut," kata Ali kepada wartawan, Kamis 2 Desember 2021.