Ini Si Gimbal, Otak Pembunuhan Berdarah 2 Pasukan Elite Kostrad TNI
VIVA – Enam bulan lamanya pembunuhan sadis terhadap dua prajurit pasukan elite Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi misterius yang tak terpecahkan.
Saat itu pada 17 Mei 2021, dua prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 432/Waspada Setia Jaya, Brigif Para Raider 3/Tri Budi Mahasakti, Divisi 3 Kostrad gugur bersimbah darah akibat diserang secara brutal oleh sekelompok orang tak dikenal.
Prajurit TNI bernama Prajurit Dua (Prada) Ardi Yudi Ardiyanto dan Prajurit Kepala (Praka) Alif meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Prada Ardi menghembuskan napas terakhir di lokasi penyerangan dengan luka bacok di kepala. Sementara Praka Alif meninggal di rumah sakit juga dalam kondisi luka bacok di kepala.
Kedua prajurit pasukan tempur Kostrad itu diserang ketika melaksanakan tugas mengamankan Bandar Udara Nop Goliat di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Mereka diserang oleh lebih dari 10 orang. Tak cuma dibunuh secara sadis, senjata api milik korban berjenis  SS2 V1 kaliber 5,56 juga dicuri pelaku.
Setelah lebih enam bulan berlalu, akhirnya misteri itu terjawab setelah pada 28 November 2021 pasukan TNI dan Satgas Nemangkawi meringkus seorang pria bernama Demius Magayang alias Temius Magayang.
Demius dipastikan adalah otak dari pembunuhan terhadap kedua prajurit pasukan elite Kostrad TNI itu. Dan dia bukan orang sembarangan di Papua.
Pria berambut gimbal ini merupakan sosok disegani oleh kelompok separatis/teroris bersenjata OPM Papua. Malahan menurut Panglima Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Elikius Kobak, Demius merupakan Komandan Operasi TPNPB Kodap XVI wilayah Yahukimo.
Rekam jejak Demius sangat hitam, tak cuma membunuh dua prajurit TNI, dia juga pernah bunuh warga sipil dan menyiksa pegawai KPUD Yahukimo.
Perlu diketahui, Yonif PR 432/WSJ sudah lebih dari delapan bulan berada di Papua untuk menjalankan operasi dalam Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Pamrahwan).
Batalyon yang dipimpin Mayor Inf Agus Priyo Pujo Sumedi ini diberangkatkan pada 22 Agustus 2020 dari Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut Makassar dengan menggunakan KRI Bintuni.