Geger, Prajurit TNI Temukan Spesies Sapi Laut Langka Dunia
- Lantamal VI
VIVA – Masyarakat Makassar, Sulawesi Selatan baru saja digegerkan dengan penemuan hewan laut langka yang terancam punah di dunia.
Hewan langka itu ditemukan secara tak sengaja oleh prajurit militer Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut, ketika sedang melakukan operasi rutin pembersihan pantai di Pantai Jalaria, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VI.
Menurut siaran resmi Lantamal VI dilansir VIVA Militer, Jumat 26 November 2021, hewan langka yang ditemukan prajurit TNI itu adalah Duyung alias Dugong.
Ketika ditemukan oleh prajurit TNI, kondisi Duyung sangat lemah, dia  terjebak di perairan dangkal dekat pantai. Melihat kondisi Duyung itu, akhirnya operasi penyelamatan pun digelar. Prajurit TNI Angkatan Laut berjibaku dengan gelombang laut untuk bisa membawa ikan itu kembali ke tengah laut.
"Kondisinya luka terjebak di laut dangkal dan menabrak karang," kata Komandan Detasemen Markas Lantamal VI, Mayor Marinir Awan Suryawan.
Penyelamatan duyung ini berlangsung dramatis dan membutuhkan waktu sekitar satu jam lamanya. Secara perlahan akhirnya Duyung yang masuk dalam spesies sapi laut itu bisa dibawa ke laut dalam.
"Proses penyelamatan akhirnya berhasil dan dipastikan ikan duyung masih hidup, Prajurit TNI AL berusaha keras membantu melakukan penyelamatan dengan menggiring ke laut dalam agar ia bisa bebas dan melanjutkan kehidupannya," ujar Mayor Mar Awan.
Perlu diketahui, Duyung sudah masuk dalam daftar ikan terancam di dunia. Ikan yang masuk dalam keluarga Sirenia itu ditetapkan sebagai hewan dilindungi karena populasinya yang semakin menurun.
Duyung tidak termasuk dalam kategori ikan, sebab dia menyusui anaknya dan masih merupakan kerabat evolusi dari gajah. Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakili suku Dugongidae. Dan Duyung satu-satunya mamalia laut yang memakan dedaunan alias maun.
Duyung termasuk hewan dilindungi dalam tiga, konvensi konservasi internasional, yakni Konvensi tentang Keanekaragaman Hayati (CBD); Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES); dan Konvensi tentang Spesies Migrat Spesies Hewan Liar alias CMS atau Konvensi Bonn.