Setelah Pensiun, Marsekal TNI Hadi Pilih Habiskan Waktu sama Cucu
- Instagram/@puspentni
VIVA – Marsekal Hadi Tjahjanto hari ini telah menyerahkan Panji TNI "Tri Dharma Eka Karma" kepada Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur. Dengan diserahkannya Panji TNI "Tri Dharma Eka Karma" itu berarti jabatan Panglima TNI kini secara resmi sudah ditangan Jenderal TNI Andika Perkasa.
Pergantian Panglima TNI itu dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI Joko Widodo Nomor 106/TNI/2021 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima Tentara Nasional Indonesia yang ditandatangani tanggal 17 November 2021.
Hal itu dilakukan karena masa jabatan Marsekal Hadi Tjahjanto itu dilakukan karena pria kelahiran Malang, Jawa Timur 58 tahun lalu itu akan memasuki masa purna tugas atau pensiun pada akhir November 2021 akan datang.
Ketika dikonfirmasi awak media, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa dirinya akan menghabiskan masa pensiunnya bersama keluarga besar di tanah kelahirannya, Malang.
"Istirahat di rumah ngemong cucu dan kembali ke teman saya yang ada Malang," kata Marsekal Hadi Tjahjanto usai menghadiri acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Mabes TNI Cilangkap, Kamis, 18 November 2021.
Sebagaimana diberitakan VIVA Militer sebelumnya, Marsekal Hadi Tjahjanto juga telah menggelar Exit Briefing di lingkungan TNI. Exit Briefing itu dilakukan sebagai kegiatan perpisahan dari Panglima TNI sebelumnya yang telah dipegang oleh Marsekal Hadi Tjahjanto selama 3 tahun 11 bulan.Â
Dalam kesempatan itu, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih kepada seluruh prajurit TNI dan seluruh PNS di lingkungan TNI yang telah membantu dirinya selama menjabat sebagai pucuk pimpinan di Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya pamit undur diri dari dinas keprajuritan, namun kita tetap menjadi satu bagian dan semangat kita untuk tetap menjaga utuhnya NKRI," kata Marsekal Hadi Tjahjanto.
Nasib tak Ada yang Tahu, Jenderal TNI Agus Subiyanto Dulu Ditolak Jadi Satpam
Kisah Panglima TNI Agus Subiyanto yang pernah ditolak sebagai petugas keamanan atau satpam, namun bangkit menghadapi rintangan hingga mencapai puncak karier di militer.
