Terkuak, Sosok Prajurit Elite TNI di Balik Garangnya Juara One Pride
- Istimewa
VIVA – Untuk ketiga kalinya Angga "The Hit Man" berhasil mempertahankan gelar juara kelas lightweight One Pride Mixed Martial Arts (MMA), usai menghabisi Wicaksono dalam laga title fight yang disiarkan tvOne, Sabtu 6 November 2021 lalu.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari VIVA, fighter asal On Fire Indonesia Solo (OFIS) ini sudah agresif sejak awal pertarungan. Tak sampai satu ronde, Angga berhasil membuat Wicaksono menyerah dengan teknik kuncian D'arce Choke.
Kemenangan tersebut membuat Angga kembali menyegel gelar juara kelas ringan (lightweight) 70 Kg, One Pride MMA untuk ketiga kalinya. Dengan demikian, Angga pun berhak meraih sabuk abadi di ajang tersebut.
Angga memang dikenal sebagai salah satu petarung yang sukses di ajang One Pride MMA. Akan tetapi, jarang yang mengetahui bahwa siapakah orang dibalik kesuksesan dari Sang Juara Abadi Angga "The Hit Man" bisa merengkuh sabuk abadi ini.
Ternyata, ada kaitannya erat dengan polesan tangan dingin dan bimbingan, masukkan serta arahan seorang pelatih dari anggota pasukan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara yang dikenal dengan Korps Pasukan Khas atau Korpaskhas.
Ya, sosok yang "memoles" kegarangan Angga tak lain adalah Lettu (Sus) Eko Purwanto, prajurit TNI Angkatan Udara yang bertugas di Markas Komando Korps Pasukan Khas (Mako Korpaskhas), Lanud Sulaiman, Margahayu Bandung.
Dalam wawancara eksklusif dengan VIVA Militer, Lettu (Sus) Eko Purwanto mengungkap banyak hal. Yang pertama, tentunya pertemuannya dengan Angga di Han Academy Solo yang sudah terjadi lebih dari 10 tahun silam, saat Angga masih menjadi fighter amatir.
"Saya ketemu dia waktu masih di Han Academy Solo, Angga masih belum jadi apa-apa," ucap Lettu Eko kepada VIVA Militer.
Singkat cerita, kerjasama Eko dan Angga sempat harus terhenti. Sebab sang pelatih mendapat tugas di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Yohanis Kapiyau Timika, Papua. Sambil bercanda, Lettu Eko mengibaratkan hubungannya dengan Angga ibarat kekasih yang "putus nyambung".
"Setelah dari Han Academy saya kan dinas di luar, nah itu putus (kontak) dengan saya. Saya dinas di (Lanud) Timika," tutur Lettu Eko.
Meski punya kecintaan dengan olahraga bela diri, Lettu Eko tetap fokus melaksanakan tugasnya sebagai seorang Perwira Pertama (Pama) yang berdinas di staf Penerangan Mako Korpaskhas TNI Angkatan Udara.
Bak gayung bersambut, Komandan Korps Pasukan Khas TNI AU Marsekal Muda TNI Eris Widodo Yuliastono ,S.E., M.Tr.(Han) juga mendukung kegiatan Lettu Eko menjadi pelatih MMA. Selain melatih Angga, dan fighter lainnya, dia juga melatih prajurit Korpaskhas, yang bertempat di Mako Korpaskhas.
Perlu diketahui, sebelum bergabung dengan Angga di Sasana On Fire Indonesia Solo, Lettu Eko juga pernah membuka Sasana Tinju dan Muaythai di Lanud Timika, Papua.
Selama bertugas di Lanud Timika, dia sudah pernah berhasil membawa nama harum Kabupaten Timika di ajang kejuaraan Tinju dan Muaythai, diajang Kejuaraan tingkat daerah hingga Nasional.
Adapun pertemuan dan tersambungnya kembali komunikasi antara Lettu Eko dan Angga adalah pada saat dia pindah tugas di Mako Korpaskhas Bandung, jadi sering bertemu di Sasana On Fire Solo, tiap akhir pekan, untuk berlatih.
Saat Angga mengalahkan Alfons untuk mempertahankan gelar juara lightweight One Pride MMA pada Agustus 2021 lalu, Lettu Eko sudah kembali menjadi pelatih sang jawara.
"Kemarin yang mempertahankan (gelar) kedua kali, itu saya sudah gabung dengan Angga sampai sekarang ini, kata Lettu Eko.
Sebagai seorang prajurit, Lettu Eko ternyata memiliki treatment khusus saat melatih Angga. Sebagai seorang anggota pasukan elite Paskhas TNI Angkatan Udara, Lettu Eko memberikan porsi latihan fisik ala prajurit. Tak hanya itu, ia juga mendoktrin Angga agar menjadi petarung yang rendah hati dan menghormati lawan.
"Kalau saya begini, yang jelas karena saya seorang militer, saya doktrin untuk kesopanan menghargai lawan. Kita harus menghormati dan menghargai lawan jangan sampai merendahkan lawan. Meskipun kita merasa di atas lawan istilahnya. Baik sebelum bertanding maupun setelah bertanding," lanjut Lettu Eko.
Yang mengejutkan lagi, ternyata teknik D'arce Choke yang digunakan oleh Angga saat mengalahkan Wicaksono ditularkan oleh Lettu Eko. Selain metode latihan bela diri, Lettu Eko juga memberikan porsi latihan militer ala prajurit Paskhas TNI Angkatan Udara.
"Untuk menu latihannya itu saya kombinasikan dengan gaya pelatihan militer. Dan, saya memberi teknik-teknik yang Angga belum pernah dilatihkan. Saya evaluasi, kemudian saya tambahkan," ujar Lettu Eko.
"Seperti yang kemarin itu, teknik yang menjatuhkan lawan itu persis seperti yang saya ajarkan. Sama teknik D'arce Choke itu, mirip dengan yang saya ajarkan," katanya.
Sebagai seorang pelatih, Lettu Eko pun berpesan kepada Angga untuk senantiasa tetap menjadi diri sendiri. Anggota Korps Paskhas TNI Angkatan Udara itu juga mengingatkan agar Angga selalu rendah hati dan tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik.
“Pesan saya buat Angga, tetap lah menjadi Angga. Jadi, apa yang sudah selama ini sudah baik bisa dipertahankan. Prestasi yang ingin diraih itu tidak mudah, jadi harus berusaha semampu mungkin. Disiplin berlatih, mampu mengatur jadwal latihan, menu makanan, istirahat, dan tidak lupa ibadahnya,” pungas Lettu Eko.