Andika Perkasa, Jenderal Kopassus Pertama yang Jadi Panglima TNI?
- tniad.mil.id
VIVA – Masih septura hangatnya nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad), Jenderal TNI Andika Perkasa, yang dipilih Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), sebagai calon tunggal Panglima Tentara Nasional Indonesia.
Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1987 secara resmi diusulkan Jokowi kepada Dewan Perwakilan Republik Indonesia (DPR RI), untuk menggantikan posisi Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dikutip VIVA Militer dari situs resmi TNI, hingga saat ini sudah ada 20 Perwira Tinggi (Pati) yang menduduki kursi orang nomor satu di TNI. Akan tetapi, secara khusus jabatan Panglima TNI baru diresmikan pada 1999, dengan pejabat pertama Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto.
Jauh sebelum pimpinan tertinggi bernama Panglima TNI, Jenderal Besar TNI (Purn.) Soedirman jadi orang pertama yang mengklaim jabatan tersebut. Tepatnya pada 12 November 1945, Jenderal Besar TNI (Purn.) Soedirman ditunjuk menjadi Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat (TKR).
Setelah itu, ada nama Jenderal TNI (Purn.) Oerip Soemoharjo yang menggantikan Jenderal Besar Soedirman. Pada 5 Oktober 1945 yang juga merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) TNI, Letjen Oerip mengisi posisi sebagai Kepala Staf Tentara Keamanan Rakyat.
Kemudian, ada pula nama Letjen TNI Tahi Bonar Simatupang (TB Simatupang), yang memimpin TNI sebagai Kepala Staf Angkatan Perang/Angkatan Bersenjata pada 29 Januari 1950.
Pada Desember 1955, giliran Jenderal Besar TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution yang menjadi orang nomor satu di TNI. Saat itu, Jenderal Nasution meduduki kursi Ketua Gabungan Kepala-Kepala Staf hingga 1959. Setelah itu, Jenderal Nasution digantikan oleh Marsekal TNI (Purn.) Soerjadi Soerjadarma.
Jenderal Nasution terpilih lagi menjadi orang nomor satu TNI pada Juni 1962. Akan tetapi, saat itu nama pimpinan kembali berganti menjadi Kepala Staf Angkatan Bersenjata. Ia menduduki posisi itu sampai Juni 1968 dan digantikan oleh Jenderal Besar TNI (Purn.) Soeharto yang menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI).
Jabatan Panglima ABRI bertahan hingga 1999, seiring dengan munculnya era reformasi. Perwira Tinggi (Pati) terakhir yang menduduki jabatan itu adalah Jenderal TNI (Purn.) Wiranto, dengan masa jabatan sejak 16 Februari 1998 hingga 26 Oktober 1999.
Di era Panglima ABRI, ada tiga jenderal bintang empat yang berasal dari satuan elite Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Ketiganya adalah Jenderal TNI (Purn.) Leonardus Benyamin Moerdani, Jenderal TNI (Purn.) Edi Sudrajat, dan Jenderal TNI (Purn.) Feisal Tanjung.
Jadi bisa dipastikan, sejak era jabatan tertinggi bernama Panglima TNI belum ada seorang pun jenderal Kopassus yang pernah mendudukinya. Jika Jenderal TNI Andika Perkasa dilantik, maka ia akan menjadi jenderal Kopassus pertama yang memimpin TNI di era jabatan Panglima TNI.
Sebab seperti yang diketahui, Andika Perkasa adalah salah satu putra terbaik Indonesia yang muncul dari Korps Baret Merah. Sepanjang kariernya, Andika pernah bertugas di unsur paling elite Detasemen 81/Kopassus, atau yang lebih dikenal dengan Satuan-81/Penanggulangan Teror (Sat-81/Gultor).