Keturunan Nabi Muhammad di Markas Batalyon TNI Penangkap Gembong PKI
- Yonif 407/Padma Kusuma
VIVA – Dua hari lalu, salah satu batalyon tempur terbaik di jajaran Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro ternyata berulang tahun lho.
Ya, tepat 27 Oktober 2021, Batalyon Infanteri (Yonif) 407/Padma Kusuma genap berusia 57 tahun.
Berdasarkan siaran resmi Yonif 407/Padma Kusuma dilansir VIVA Militer, Jumat 29 Oktober 2021, berbagai kegiatan di selenggarakan dalam perayaan HUT itu. Seperti doa bersama dan menyantuni yatim piatu di markas Yonif 407/Padma Kusuma di Desa Ujung Rusi, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah..
Yang hadir pun cukup lengkap, mulai dari Komandan Yonif 407/Padma Kusuma Letnan Kolonel (Letkol) Inf Catur Irawan; perwakilan dari Komandan Brigif 4/Dewa Ratna; Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0712/Tegal, Letkol Inf Charlie Clay Lorando Sondakh dan lainnya.
Dan yang paling istimewa ialah, ulama kharismatik Indonesia juga datang ke acara itu, beliau adalah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya.
Ulama yang diketahui merupakan cucu asli baginda Nabi Besar Muhammad SAW, datang untuk memberikan Tausiyah dan memimpin doa bersama.
Perlu diketahui, Yonif 407/Padma Kusuma berdiri pada 27 Oktober 1964. Batalyon ini berdiri dari gabungan antara Yonif 434 dan 435 dari Korem 071. Awalnya bernama Yonif G dan baru pada 1966 diberi nama Yonif 407.
Satuan ini memiliki sejarah nama besar yang tak bisa dianggap remeh. Batalyon ini merupakan salah satu satuan yang paling diandalkan TNI dalam operasi militer penumpasan G 30 S/PKI pada 1965 hingga 1966.
Dan yang luar biasanya, tak cuma menumpas pemberontak yang terlibat. Tapi pasukan Yonif 407/Padma Kusuma juga berhasil menangkap gembong alias tokoh G 30 S/PKI, Dwipa Nusantara Aidit alias D.N Aidit.
Baca: Kopral Marinir Kepergok Rekam Cewek Mandi Pakai GoPro dari Lubang WC