Jenderal Kopassus Lepas Pasukan Alugoro: Berhasil Adalah Mutlak!
- Instagram/@yonif410_alugoro
VIVA – Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro (Pangdam IV/Diponegoro), Mayjen TNI Rudianto, secara resmi melepas 450 prajurit TNI anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini (Satgas Pamtas RI-PNG) Batalyon Infanteri 410/Alugoro (Yonif 410/Alugoro).
Berlangsung di Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Rabu 20 Oktober 2021, Pangdam IV/Diponegoro memimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 410/Alugoro Sektor Selaran Wilayah Papua TA 2021.
Mayjen TNI Rudianto mengingatkan bahwa Alugoro merupakan identitas yang dimiliki oleh Yonif 410. Alugoro memiliki arti senjata Baladewa, yang merupakan peninggalan perjuangan para pendahulu.Â
Memang bukan perkara mudah menjalankan misi di Papua. Bukan tak mungkin para anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 410/Alugoro akan berhadapan dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM)m, yang kerap menebar teror di Bumi Cenderawasih.
Oleh sebab itu, Pangdam IV/Diponegoro berharap agar makna Alugoro bisa selalu melekat dalam diri para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG. Mayjen TNI Rudianto juga menegaskan, tidak sembarangan prajurit bisa mendapat kesempatan dan kehormatan untuk menjalankan misi. Sehingga, tidak ada kata lain selain keberhasilan dalam tugas.
"Sebab bagi setiap prajurit mendapat perintah dan kepercayaan untuk melaksanakan penugasan adalah suatu kehormatan dan kebanggaan," tegas Mayjen TNI Rudianto.
"Karena, tidak semua prajurit memperoleh kesempatan dan kehormatan seperti itu. Sehingga keberhasilan adalah hal mutlak yang harus diraih dalam setiap misi," tutur pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Grup 1 Komando Pasukan Khusus (Dangrup 1/Kopassus).
Sebagai informasi, Yonif 410/Alugoro merupakan Satuan Tempur Infanteri yang berada di bawah kendali Komando Resor Militer 073/Makutarama (Korem 073/Makutarama), Kodam IV/Diponegoro.
Berdiri pada 26 September 1966, pasukan Yonif 410/Alugoro memiliki segudang pengalaman operasi. Pada periode 1978 hingga 1979, pasukan Yonif 410/Alugoro ikut serta dalam pengejaran Presiden Front Revolusi Kemerdekaan Rakyat Timor Leste (Fretilin), Nicolau dos Reis Lobato.
Kemudian khusus untuk operasi pengamanan perbatasan RI-PNG, Yonif 410/Alugoro secara berkala diterjunkan sejak 2013 silam.