Pasukan Tempur Pemburu Presiden Lobato Pakai Kapal Perang TNI ke Papua
- Yonif 410/Alugoro
VIVA – Setelah melalui persiapan yang matang, akhirnya Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro, Jawa Tengah, memberangkatkan satu batalyon tempur Yonif 410/Alugoro untuk melaksanakan operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.
Pasukan tempur Yonif 410/Alugoro diberangkatkan dari markas mereka di Blora menuju sektor selatan Papua, Selasa siang 19 Oktober 202.
Komandan Komando Resor Militer (Korem) 073/Makutarama, Kolonel Arm Putranto Gatot memimpin langsung upacara pemberangkatan pasukan Yonif 410/Alugoro menuju medan operasi.
Ada sebanyak 450 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Pamtas Yonif 410/Alugoro. Pasukan dipimpin oleh Letnan Kolonel (Letkol) Inf Suhendro Alim Prayogo.
Pasukan tempur pemukul Korem 073 ini diberangkatka n menuju Papua melalui Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, Jawa Tengah. Pasukan akan dilayarkan menggunakan kapal perang TNI Angkatan Laut, KRI Teluk Bintuni 502.
"Suatu kebanggaan bagi prajurit apabila mendapat perintah dan kepercayaan dari pimpinan dan negara untuk melaksanakan tugas operasi. Karena itu kalian di tuntut untuk dapat mempertanggung-jawabkan dan mewujudkan kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya. Dengan membawa nama baik Korem 073/Makutarama, Kodam IV/Diponegoro, TNI bahkan bangsa Indonesia," kata Kolonel Arm Putranto.
Pasukan Yonig 410/Alugoro bakal bertugas selama 9 bulan ke depan. Mereka mendapatkan penugasan di sektor selatan Papua atau di sekitar Kabupaten Boven Digoel.
Yonif 410/Alugoro bukan baru kali ini saja dikerahkan untuk melaksanakan operasi ke Papua. Tercatat setidaknya sudah 3 kali pasukan tempur ini berhasil melaksanakan tugas dengan baik.
Perlu diketahui, Yonif 410/Alugoro bukan batalyon tempur biasa. Mereka punya segudang kisah perjuangan yang luar bisa. Yonif ini pada tahun 1978 hingga 1979 pernah dikerahkan melaksanakan operasi ke Timor-timur dan berhasil menghancurkan pertahanan Fretilin sektor timur.
Pasukan Yonif 410/Alugoro juga terlibat dalam perburuan terhadap Presiden Timor-timur, Lobato dan gerombolannya hingga akhirnya berhasil diringkus di Mahubesi.