Jenderal Gatot Tuding TNI Disusupi Komunis, Pangkostrad Angkat Bicara
- Instagram/@penkostrad
VIVA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo kembali muncul dan membuat pernyataan mencengangkan di publik. Jenderal TNI (Purn) Gatot menuding bahwa saat ini PKI sudah mulai masuk ke dalam institusi TNI.
Menurut Gatot, hal itu diperkuat dengan dibongkarnya beberapa patung atau Diorama tokoh penumpasan G30S PKI di Museum Dharma Bhakti yang terletak di dalam Markas Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) yang terletak di kawasan Gambir Jakarta Pusat.
Panglima Kostrad Letjen TNI Dudung Abdurachman melalui Kepala Penerangan Kostrad, Kolonel Inf Haryantana pun angkat bicara terkait dengan tuduhan tersebut. Dia menjelaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar dan sama sekali tidak mendasar.
Lebih jauh lagi Kapen Kostrad Kolonel Inf Haryantana menjelaskan, pembongkaran diorama G30S PKI yang berada di dalam museum yang terletak di bekas ruang kerja Panglima Kostrad (Pangkostrad) Mayjen Soeharto ketika peristiwa G30S/PKI itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang disampaikan oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Tidak benar Kostrad  mempunyai ide untuk membongkar patung Pak Harto, Pak Sarwo Edhie, dan Pak Nasution yang ada dalam ruang kerja Pak Harto di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad," kata Kapen Kostrad Kolonel Inf Haryantana kepada VIVA Militer, Senin, 27 September 2021.
Dia menjelaskan, pembongkaran patung-patung tersebut atas keinginan dan ide Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution, karena pada saat menjabat Pangkostrad periode (9 Agustus 2011 s/d 13 Maret 2012) beliau yang membuat ide untuk pembuatan patung-patung tersebut.
"Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta untuk patung-patung yang telah dibuatnya untuk di bongkar demi ketenangan lahir dan batin, sehingga pihak Kostrad mempersilahkan," ujarnya.
Dengan demikian, dia kembali menegaskan bahwa tidak benar Kostrad menghilangkan patung sejarah (penumpasan G30S/PKI). Pembongkaran  patung-patung murni keinginan Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution sebagai pembuat ide.