Tak Hadir di DPR, Panglima TNI Utamakan Penanganan COVID-19 di Riau

VIVA Militer: Panglima TNI pimpin rapat penanganan COVID-19 di Riau
Sumber :
  • Puspen TNI

VIVA – Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I DPR RI dengan Menhan RI Prabowo Subianto dan Panglima TNI yang rencananya membahas tentang finalisasi Anggaran Pertahanan tahun 2022 hari ini kabarnya diskorsing karena Menhan RI Prabowo Subianto dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir dan mengutus perwakilan dalam rapat tersebut.

Menhan Sjafrie, Menkomdigi, Kepala BIN, dan Panglima TNI Gelar Rapat Perangi Judi Online

Sejumlah anggota Komisi I DPR RI mempertanyakan ketidakhadiran Panglima TNI dalam rapat tersebut kepada Kepala Badan Intelijen Strategis KaBais Letjen TNI Joni Supriyanto yang diutus Panglima TNI dalam rapat tersebut.

Lalu, pertanyaannya kemudian adalah kemana Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto? Mengapa Panglima TNI tidak hadir dalam rapat bersama Anggota Komisi I DPR RI tersebut?

Penglima Blak-blakan Penyebab Bentrok Prajurit TNI dengan Warga di Deli Serdang

Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Kamis, 23 September 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tidak hadir ke DPR RI bukan tanpa alasan. Ternyata, orang nomor satu di lingkungan TNI itu lebih memilih melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, Riau untuk memantau secara langsung perkembangan penanganan COVID-19 di Pekanbaru, Riau ketimbang hadir dalam rapat bersama Komisi I DPR RI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai orang yang ditunjuk secara langsung dalam penanganan COVID-19 oleh Presiden RI Joko Widodo hari ini menggelar rapat penanganan COVID-19 bersama seluruh unsur Forkopimda se-Provinsi Riau. 

Panglima TNI Sebut Sudah Petakan Ada 4 Provinsi Rawan di Pilkada 2024, di Mana Saja

Dalam rapat tersebut, Panglima TNI yang datang bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito, dan Kabaharkam Polri Komjen Pol. Arief Sulistyanto mendengarkan pemaparan dari Gubernur Riau Syamsuar terkait kondisi dan dinamika penanganan COVID-19 di Riau. 

"Data terakhir yang dihimpun bahwa kasus aktif COVID-19 saat ini sejumlah 1.236 orang, 206 dirawat di Rumah Sakit dan 1.030 orang terbagi melaksanakan isoter dan isoman. Sedangkan angka kesembuhan mencapai 95,9 persen," kata Gubernur Riau Syamsuar dalam rapat tersebut.

Mendengar pemaparan Gubernur Riau tersebut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi kinerja segenap perangkat dan elemen Provinsi Riau yang saat ini mengalami perbaikan dalam penanganan pandemi yang ditandai dengan tren penurunan kasus konfirmasi. 

“Namun kita perlu terus mencermati perkembangan dan fakta-fakta di lapangan,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Panglima TNI juga mengingatkan bahwa tracing kontak sangat penting dilaksanakan karena untuk mencegah tertularnya orang-orang terdekat di sekitar baik keluarga maupun tetangga. “Terlebih mereka yang rentan, baik lansia maupun yang memiliki komorbid,” ujarnya.

Selain itu, Panglima TNI menekankan untuk di wilayah Kampar, Indragiri Hilir dan Rokan Hulu agar lebih meningkatkan percepatan vaksinasi dengan lebih masif di wilayahnya, karena vaksinasi adalah salah satu cara untuk membangun kekebalan imunitas. 

“Terkait kegiatan sekolah PTM (Pertemuan Tatap Muka), Bapak Gubernur dan jajaran harus memperhatikan persyaratan PTM, karena kemungkinan terjadinya klaster yang timbul dari kegiatan tersebut,” kata Panglima TNI. 

Tidak hanya itu, Panglima TNI juga menekankan agar jajaran Kodam dan Polda memberikan pendampingan dalam manajemen di lapangan. Demikian pula dengan jajaran Pemda, Dinkes, BKKBN dan BPBD turut berperan dalam semua program penanganan sesuai kapasitasnya masing-masing. 

“Untuk pelaksanaan vaksinasi, Pemda bersama TNI-Polri, BNPB, Kemenkes harus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi dalam manajemen vaksinasi. Saat ini supply vaksin akan semakin banyak, maka diperlukan percepatan vaksinasi agar segera mencapai target vaksinasi,” kata Panglima TNI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya