Nyali Besar 12 Prajurit TNI Masuki Zona Bahaya Teroris OPM
- Instagram/@batalyon_infanteri_121_BRS
VIVA – Kerja Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menjaga keamanan Papua kian hari kian keras. Tak peduli harus mempertaruhkan nyawa di tengah ancaman Kelompok Separatis Teroris (KST) Organisasi Papua Merdeka (OPM), kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.
Keberanian itu dibuktikan oleh 12 prajurit TNI Angkatan Darat, anggota Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Republik Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Batalyon Infanteri 131/Braja Sakti (Yonif 131/BRS), di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua.
Tepatnya Minggu 5 September 2021, 12 prajurit TNI anggota Satgas Pamtas Yonif 131/Braja Sakti dari Pos Skouw, memasuki wilayah perbatasan RI-PNG.
Ke-12 prajurit tersebut membawa perlengkapan tempur lengkap. Mengingat, Kampung Skouw merupakan salah satu zona berbahaya teroris OPM. Patroli ini dilakukan untuk memastikan patok perbatasan RI-PNG tidak bergeser.
"Kita memastikan Patok batas RI-PNG MM.1 aman dan letaknya sesuai dengan koordinat yang telah disepakati antara kedua pihak Negara," ujar Komandan Satgas (Dansatgas) Pamtas RI-PNG Yonif 131/Braja Sakti, Letkol Inf Muhammad Erfani, dikutip VIVA Militer dari akun Insragram resmi Yonif 131/Braja Sakti.
Perlu diketahui, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 131/Braja Sakti sudah berada di Papua sejak Februari 2021 lalu. Sepanjang menjalankan tugas, tim satgas sempat menangkap enam orang anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) OPM.
Akhir Juli 2021, keenam anggota TPNPB-OPM itu diamankan anggota Satgas Pamtas RI-PNG saat melintasi perbatasan. Setelah diamankan, anggota satgas menemukan sejumlah bukti bahwa keenam orang tersebut adalah anggota KST yang baru saja selesai mengadakan pertemuan di Papua Nugini.
Kemudian sebelumnya pada April 2021, anggota Satgas Pamtas Yonif 131/Braja Sakti berhasil mengamankan tujuh paket ganja kering seberat 250 kilogram di Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Dengan kehadiran anggota Satgas Pamtas dari TNI Angkatan Darat, situasi perbatasan RI-PNG di wilayah tersebut sangat terkendali, setidaknya selama dua tahun terakhir.
Terakhir kali aksi teroris OPM pimpinan Mathias Wenda terjadi di wilayah Kampung Skouw Yambe adalah pada 1 September 2021. Saat itu, sejumlah anggota teroris OPM menembaki Kantor Pos Lintas Batas Negara (KPLBN).