Bukan Bom Nuklir, Ini Senjata Utama Pasukan TNI Buat Kuasai Dunia
- tniau.mil.id
VIVA – Jika dibandingkan dengan negara-negara raksasa dunia semisal Amerika Serikat (AS), Rusia atau China, militer Indonesia memang masih berada jauh di bawahnya. Akan tetapi, bukan berarti Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak memiliki kekuatan untuk bersaing secara global.
Hal itu lah yang menjadi fokus Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, yang meyakini bahwa untuk menguasai dunia tidak melulu harus menggunakan kekuatan senjata.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) tersebut meyakini, senjata utama pasukannya untuk menguasai dunia adalah bahasa. Dengan kemampuan bahasa asing yang mumpuni, prajurit TNI Angkatan Udara bisa menjadi ujung tombak diplomasi dengan militer negara lain.
"Saya berkeinginan kuat untuk dibentuknya lembaga pendidikan bahasa TNI Angkatan Udara secara terpusat, yang dapat melaksanakan fungsi pendidikan secara menyeluruh, guna meningkatkan kompetensi bahasa asing bagi personel TNI Angkatan Udara," ujar KSAU dikutip VIVA Militer dari rilis remi Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Dispenau).
Oleh sebab itu, KSAU secara resmi mengubah fungsi Skadron Pendidikan (Skadik) 505 menjadi Pusat Bahasa (Pusbahasa) TNI Angkatan Udara, Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, Rabu 25 Agustus 2021.
Dalam kesempatan itu juga, turut hadir Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Udara (Dankodiklatau), Marsekal Madya (Marsdya) TNI Tatang Harlyansyah.
Dankodiklat TNI Angkatan Udara optimis, kehadiran Pusat Bahasa TNI Angkatan Udara bisa mempermudah proses pendidikan personel. Dalam hal ini, dalam penguasaan bahasa asing yang akan sangat berguna untuk mendukung penugasan.
"Dengan adanya sentralisasi dan integrasi pendidikan Bahasa Inggris dan Bahasa Asing baik bagi instruktur maupun personel TNI AU dalam satu wadah dibawah naungan Pusat Bahasa Skadik 505, akan mempermudah dalam pembinaan personel dalam penguasaan bahasa guna mendukung tugas TNI AU dalam mengawaki alutsista," kata Dankodiklatau.