Berwajah Tampan, Foto Senior Pasukan Setan TNI Dirampok Bandit Kakap
VIVA – Bagi Anda para prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) berhati-hatilah jika memajang foto di media sosial. Sebab, penjahat-penjahat kakap masih bergentayangan.
Para bandit memang bukan menargetkan prajurit TNI secara langsung sebagai korban perbuatan biadabnya. Tapi, mereka menyalahgunakan foto-foto untuk melancarkan aksi mereka mencari mangsa.
Salah satu prajurit TNI yang pernah menjadi korban adalah Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 2115/Kemang dari Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Kapten Inf Tatang Taryono.
Kisahnya begini, pada 2020 tiba-tiba saja salah satu koleksi foto pribadi Kapten Tatang di IG muncul di akun media sosial pria tak dikenal. Nama akunnya Candra Irawan.
Jadi menurut keterangan Kapten Tatang, pemilik akun itu seorang penjahat. Dia sengaja mencuri foto untuk mengelabui mangsa kejahatannya.
Tak main-main, korban penjahat ini kaum hawa. Dia sengaja merayu wanita dengan bermodal wajah tampan Kapten Tatang yang ada di fotonya.
"Candra Irawan ini merampok foto saya di IG, yang bersangkutan berbuat kejahatan dengan merayu-rayu cewek dan meminjam-minjam uang," kata Kapten Tatang.
Tentu saja Kapten Tatang kesal dengan perbuatan penjahat itu. Karena perbuatannya merusak citra pribadi Kapten Tatang dan juga TNI.
Beruntung Kapten Tatang menemukan penjahat yang telah mencuri fotonya itu, hingga setidaknya tak ada lagi wanita jadi korban.
Dari penelusuran VIVA Militer, saat ini akun penjahat itu sudah raib dari jagat maya.
Perlu diketahui, Kapten Tatang memang cukup dikenal di masyarakat. Beliau tak cuma aktif sebagai prajurit TNI, tapi juga kareba menggelar terapi pengobatan medis dan non-medis. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Guru Besar di Padepokan Kebatinan Laduni, Al Baathin Al Waliyy di Bogor.
Profil Kapten Tatang
Kapten Tatang putra asli Subang, Jawa Barat. Beliau lahir pada 7 Agustus 1974 dari keluarga sederhana yang berpenghasilan sebagai buruh. Selepas menamatkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) pada tahun 1994 beliau berusaha menjadi prajurit TNI melalui jalur Akademi Militer.
"Tahun 1994 saya berusaha masuk dengan daftar ke Akmil, tapi gagal. Gugur di pantukhir (Pemantauan Akhir-red)," kata Kapten Tatang.
Saat itu keinginannya menjadi prajurit TNI sangat tinggi. Gagal menembus Akmil, Kapten Tatang mendaftar di Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI. Dan dia berhasil masuk dan resmi bergabung dengan TNI pada 1996.
"Penugasan pertama sebagai prajurit TNI di Brigif 15/Kujang. Dan dipercaya jadi buru sergap," kata kepada VIVA Militer.
Dua tahun berdinas di Brigif 15/Kujang, Kapten Tatang mendapatkan penugasan sebagai prajurit Bawah Kendali Operasi (BKO) Batalyon Infanteri Raider 301/Prabu Kian Santang.
"Tahun 1998 BKO ke Yonif Raider 301 Sumedang dan berangkat tugas operasi Timor-timur sampai pasca jajak pendapat dan Timor-timur merdeka, saya kembali ke Brigif 15/Kujang. Lalu pada tahun 2000, mengikuti latihan para, terjun bebas," kata Kapten Tatang.
Selepas mendapatkan pelatihan para, pada tahun 2001, Kapten Tatang mendapatkan penugasan dalam Operasi Pemulihan Keamanan (Oplihkam) ke Aceh. Dan ternyata dia berangkat bersama satuan tempur tersohor di Jawa Barat, yakni Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda alias Pasukan Setan.
"Saya di BKO ke 315 Garuda Bogor, waktu itu pangkat saya masih sersan satu dan berangkat tugas operasi ke Aceh. Waktu itu Aceh lagi rame-ramenya," ujar Kapten Tatang.
Penugasan ke Aceh menjadi pengalaman operasi terlama dalam kehidupan Kapten Tatang sebagai prajurit TNI. Sebab beliau menghabiskan waktu selama 18 bulan sebelum kembali lagi ke Brigif 15/Kujang
Sepulang dari penugasan operasi di Aceh. Kapten Tatang dipercaya untuk menjadi pelatih raider, raid penghancur. Lalu dia pun dipindahkan ke Batalyon Infanteri (Yonif) 327/Brajawijaya yang sekarang bernama Batalyon Infanteri Raider 300/Raider Brajawijaya.
"Di Yonif 327 Cianjur saya menjadi pelatih raider, penghancur karena saya sudah mendapat penataran di Pusdiklat Batujajar, Kopassus," ujar Kapten Tatang.
Setelah itu pada tahun 2005, Kapten Tatang keluar dari Yonif 327. Dia kembali ditarik ke Brigif 15/Kujang. "Nah pada tahun 2007 saya pendidikan Secapa dan lulus dengan pangkat Letnan Dua," ujarnya.
Namun tak disangka-sangka, setelah lulus Secapa. Pada 2008, Kapten Tatang kembali ditugaskan untuk bergabung dengan batalyon Pasukan Setan TNI atau Yonif 315/Garuda dan Dia menjabat sebagai komandan peleton.
"2014 saya berangkat operasi Satgas Pamtas Indonesia-Malaysia ke wilayah Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat," kata dia.
Dua tahun kemudian sepulang dari Kalimantan, pada 2016 Kapten Tatang mendapatkan kepercayaan untuk menjabat sebagai Komandan Koramil 2101/Sukaraja.Â
"Dua tahun dua bulan jadi Danramil Sukaraja, kemudian saya pindah ke Kodim Kabupaten Bogor sebagai Pasilog," katanya.
Dan yang terbaru pada 2020, Kapten Tatang dipercaya menjabat Danramil Kemang. Dan saat ini Kapten Tatang dikerahkan untuk memperkuat operasi Satuan Tugas Aparat Teritorial (Satgas Apter) 2020. Beliau saat ini menjalankan tugas di Kaimana, Papua Barat.