TNI Mau Kerahkan 2 Batalyon Pasukan Tempur Diponegoro ke Papua
- Yonif Raider 408/Suhbrastha
VIVA – Tentara Nasional Indonesia (TNI) ternyata telah menyiapkan dua batalyon pasukan infanteri dari Komando Daerah Militer (Kodam) IV/Diponegoro untuk masuk ke medan operasi Papua.
Dua batalyon yang siap diberangkatkan itu yakni Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 408/Suhbrasta dari Korem 074/Warastratama dan Yonif 410/Alugoro dari Korem 073/Makutarama.
Berdasarkan informasi yang dihimpun VIVA Militer, Kamis 1 Juli 2021, kedua Yonif dikerahkan ke Papua untuk melaksanakan dua misi berbeda, Yonif Raider 408/Suhbrasta ditugaskan dalam Satuan Tugas (Satgas) Penyangga Mobile. Sedangkan pasukan Yonif 401/Alugoro akan mengisi pos Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini.
Sejauh ini para prajurit TNI dari kedua yonif terus dipersiapkan sebelum diberangkatkan. Latihan pratugas digencarkan untuk mengasah naluri tempur para prajurit, serta materi pendalaman medan dan operasi teritorial di wilayh tugas nanti.
Belum diketahui pasti kapan waktunya kedua batalyon ini akan diberangkatkan ke Papua, yang pasti mereka akan melaksanakan tugas dalam periode 2021-2022.
Kodam IV/Diponegoro menjadi salah satu kodam yang paling banyak mendapatkan penghargaan untuk mengerahkan pasukan guna mengamankan Papua. Saat ini saja ada beberapa yonif yang telah berada di Papua. Seperti Yonif Mekanis 403/Wirasada Pratista dan Yonif 406/Candrakusuma.
Memang saat ini situasi di Papua belum sepenuhnya aman, sebab masih ada gerakan pengacau keamanan dari kelompok separatis bersenjata OPM Papua yang terus saja berulah.
Walau begitu tugas utama prajurit TNI dalam operasi ke tanah mutiara hitam bukan semata untuk menumpas mereka, tapi meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial dan ekonomi.
Sebelumnya Kodam Diponegoro juga sempat mengerahkan pasukan pemukul mereka yakni Yonif Raider 400/Banteng Raiders untuk melaksanakan operasi Satgas Pamtas Penyangga Mobile RI-PNG, dan ada 39 prajurit dari Yonif Raider 408/Suhbrastha yang bergabung dengan operasi tersebut.