Komandan Pasukan Pemukul Banteng Raiders TNI Diganti

VIVA Militer: Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo.
Sumber :
  • Yonif Raider 400/Banteng Raiders

VIVA – Ternyata Komando Daerah Militer (Kodam) Diponegoro telah melakukan pergantian para pejabat dan pucuk pimpinan batalyon. Salah satu yang diganti ialah Komandan Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raiders.

Jenderal TNI Ini Kaget Ketemu Kakek Tukang Sapu Jalanan Ternyata Ayah dari Seorang Insinyur

Dalam keterangan resmi Kodam IV/Diponegoro dilansir VIVA Militer, Rabu 23 Juni 2021, Pangdam Diponegoro, Mayor Jenderal TNI Rudianto telah menyerahkan tongkat komando jabatan Komandan Yonif Raider 400/Banteng Raiders dari Letnan Kolonel (Letkol) Inf Andreas Yudhi Wibowo kepada Letkol Inf Suratman.

Serah terima jabatan dilangsungkan Balai Diponegoro, Komplek Makodam IV/Diponegoro, Watu Gong, Jawa Tengah.

Kabar Duka, Brigadir Jenderal TNI Hery Ismailliya Meninggal Dunia

"Serah terima jabatan ini, juga untuk mendorong peningkatan kinerja organisasi dalam menghadapi perubahan yang begitu dinamis, kompleks dan penuh tantangan," kata Mayjen TNI Rudianto.

Photo :
  • Kodam Diponegoro
Bongkar Fakta Derita Prajurit TNI di Papua, Wamen Prabowo Ini Pernah Bikin Jenderal Andika Tarpana

Yonif Raider 400/Banteng Raiders merupakan satuan elite tempur yang selama ini menjadi andalan Kodam Diponegoro sebagai pasukan pemukul.

Batalyon yang mengusung moto Pantang Mundur ini adalah satuan tempur TNI yang dikenal cukup tua, batalyon ini muia berdiri hanya 8 tahun setelah Indonesia merdeka. Nama Banteng pada batalyon ini diambil dari Gerakan Banteng Nasional (GBN), yaitu sebuah operasi militer yang dipimpin Letkol Achmad Yani dalam menumpas pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah.

Sementara, Letkol Andreas mulai menjabata Danyonif Raider 400/Banteng Raiders sejak 2020, ketika itu dia menggantikan Letkol Inf Arief Wicaksana.

Batalyon ini baru saja kembali dari medan operasi sebagai Satuan Tugas Pengamanan Daerah Rawan (Satgas Pamrahwan) di Papua. Di medan operasi, batalyon ini harus kehilangan 9 prajuritnya karena meninggal dunia.

Baca: Pasukan Reaksi Cepat TNI Temukan 80 Orang PMI di Hutan Kalimantan

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya