Prajurit Marinir TNI AL dan AS Berhasil Bebaskan Sandera di Banyuwangi
- Dispen Kormar
VIVA – Selasa pagi, 15 Juni 2021, puluhan pasukan elite Intai Amfibi (Taifib) Marinir Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut bersama prajurit Marinir United States Marines Corps (USMC) meringsek masuk ke kawasan Pantai Pancer, Banyuwangi.
Suasana di pinggir Pantai Pancer pagi itu mendadak berbeda dari hari biasanya. Sebuah perkampungan nelayan yang berada di kawasan Pantai Pancer mendadak hening. Â
Dalam waktu yang sangat singkat, dua kekuatan pasukan elite Marinir dari dua negara itu menguasai bibir pantai dan berhasil mensterilkan kawasan pantai dari kegiatan nelayan penangkap ikan yang biasa memenuhi bibir Pantai Pancer.
Pasukan elite Taifib Marinir TNI Angkatan Laut dan Marinir AS tengah memantau pergerakan kelompok teroris bersenjata yang telah berhasil menguasai perkampungan nelayan dan menyandera seorang Duta Besar Amerika untuk Indonesia yaitu, Mr. Galih Broughman yang kebetulan merupakan keturunan Indonesia.
Mr. Galih dibawa oleh kelompok teroris bersenjata di kawasan Pantai Pancer. Mereka menahan dan menyandera salah seorang Duta Besar Negeri Paman Sam itu ketika melaksankan kunjungan di Banyuwangi. Mr. Galih dibawa oleh kelompok teroris bersenjata itu ke pemukiman nelayan di Pantai Pancer dan menjadikan para nelayan tradisional sebagai tameng untuk melancarkan aksi biadab mereka.
Setelah mendapat perintah dari Satuan Atas untuk membebaskan Duta Besar Amerika tersebut dari kelompok teroris, prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI Angkatan Laut dibawah pimpinan Lettu Marinir Adzami Patriot membuat perencanaan untuk pembebasan sandera dengan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit yang dipimpin oleh Captain Nicholas Paparella di Posko yang berada di Pusat Latihan Pertempuran (Puslatpur) Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi.
Operasi pembebasan sandera pun dilakukan dengan mengerahkan pasukan melalui jalur darat dan udara. Sebagian prajurit Taifib Marinir TNI Angkatan Laut bersama Marinir AS melakukan pendaratan di bibir pantai menggunakan perahu karet. Sebagian lagi melalui udara dengan menggunakan pesawat Heli Bell-412/HU-4206.
"Sempat terjadi baku tembak dengan kelompok Teroris saat prajurit Intai Amfibi Korps Marinir TNI AL dan prajurit United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit mendekati markasnya yang berada di Pancer," kata Kadispen Kormar Letkol Marinir Gugun Saeful Rachman dalam keterangan resminya, Selasa, 15 Juni 2021.
"Dengan kemampuannya sebagai pasukan khusus, prajurit Marinir kedua Negara tersebut berhasil melumpuhkan anggota kelompok Teroris tersebut dan berhasil membebaskan Duta Besar Amerika yang disandera, kemudian diamankan dengan cara STABO menggunakan Heli Bell-412/HU-4206 milik Skuadron 400 Wing Udara 2 Puspenerbal Surabaya dengan pilot Mayor Laut (P) Hadi dan Copilot Letda Laut (P) Dito," tambahnya.
Kendati demikian, Letkol Marinir Gugun menjelaskan, operasi pembebesan sandera dari tangan kelompok teroris itu bukanlah kejadian nyata. Itu adalah skenario yang dilakukan dalam latihan gabungan antara pasukan Marinir TNI Angkatan Laut bersama Marinir AS atau USMC.
Latihan gabungan yang diselenggarakan di Puslatpur Korps Marinir 7 Lampon, Banyuwangi itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut dalam setiap operasi jika dibutuhkan oleh negara.
Baca: TNI AL Akan Gelar Latihan Perang Besar-besaran di Pulau Dabo Singkep