Mengenang 40 Hari KRI Nanggala, Lantamal III Gelar Tabur Bunga di JICT
- Istimewa/Viva Militer
VIVA – Insiden tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala 402 yang membawa 53 prajurit terbaik TNI masih menyisakan duka di seluruh bangsa Indonesia.
Hari ini, Komandan Pangkalan Utama Militer Angkatan Laut (Danlantamal) III Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) Jakarta Utara menggelar doa bersama dan tabur bunga di Dermaga JICT II Tanjung Priok untuk mengenang jasa-jasa 53 prajurit Hiu Kencana yang gugur dalam insiden tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bentuk ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus sebagai penghormatan atas jasa-jasa para pahlawannya. Demikian juga untuk 53 prajurit terbaik Bangsa, Kesatria KRI Nanggala 402 yang dinyatakan tenggelam dan gugur pada tanggal 25 April 2021 di perairan Utara Bali dalam melaksanakan tugas Negara," kata Danlantamal III Brigjen TNI (Mar) Umar Farouq di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Kamis, 3 Juni 2021.
Pantauan VIVA Militer di lapangan, usai melaksanakan doa bersama yang dipimpin oleh para tokoh dari lintas agama, Danlantamal III Brigjen TNI Marinir Umar Farouq bersama Aspotmar Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Daniel Rahardja, Dirpolair Korpolairud Baharkam Brigjen TNI M.Yassin, Walikota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, serta insan maritim lainnya melaksanakan proses tabur bunga di Dermaga JICT II Tanjung Priok.
Sebagaimana diketahui, pada tanggal 21 April 2021 lalu, kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan Submis atau hilang kontak di perairan utara Pulau Bali ketika hendak melaksanakan latihan menembak torpedo.Â
Kemudian, pada tanggal 25 April 2021, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono secara resmi telah mengumumkan bahwa status KRI Nanggala 402 telah meningkat menjadi Subsunk atau tenggelam di dasar laut kedalaman 839 meter, sehingga 53 awak KRI Nanggala dinyatakan gugur dalam bertugas.
Insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 itu bukan hanya mengagetkan bangsa Indonesia saja, tapi insan maritim di seluruh dunia. Sejumlah negara sahabat pun langsung menunjukkan rasa keprihatinan yang mendalam atas insiden tersebut. Bahkan, mereka mengirimkan armada militernya untuk membantu proses operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang dilakukan oleh TNI Angkatan Laut.
Sejumlah negara yang mengerahkan armada militernya dalam operasi pencarian dan penyelamatan KRI Nanggala 402 diantaranya adalah, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Malaysia, dan China.