Militer Australia Tawarkan Diri Ikut Operasi Pengangkatan KRI Nanggala
- Pen Koarmada II
VIVA – Militer Australia kembali menawarkan diri untuk ikut terlibat dalam operasi pengangkatan badan kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan utara Pulau Bali.
Hal itu diungkap oleh Atase Pertahanan Laut (Athal) Negara Australia untuk Indonesia, Captain (Navy) Rodney Griffiths ketika berkunjung ke Markas Koarmada II Surabaya untuk bertemu dengan Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksda TNI Iwan Isnurwanto pada hari Selasa, 25 Mei 2021 lalu.
"Royal Australian Navy siap membantu TNI AL dalam Operasi Salvage KRI Nanggala 402," kata Captain (Navy) Rodney Griffiths seperti dilansir VIVA Militer dari keterangan resmi Koarmada II, Kamis, 27 Mei 2021.
Dalam kunjungan tersebut, Captain Rodney Griffiths yang datang bersama Asisten Athal Chief Petty Officer Simon Butterworth langsung disambut hangat oleh Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto bersama Asops Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Edi Haryanto Asintel Pangkoarmada II Kolonel Laut (P) Muhamad Risahdi, serta Dansatsel Koarmada II Kolonel Laut (P) Wirawan Ady Prasetya.
Meski Pangkoarmada II tidak menjelaskan apakah Angkatan Laut Australia akan dilibatkan kembali dalam operasi pengangkatan badan kapal selam KRI Nanggala 402 bersama Angkatan Laut Tiongkok, Pangkoarmada II pun menyambut baik kunjungan Athase Pertahanan Laut Australia tersebut. Menurut Pangkoarmada II, kunjungan tersebut merupakan salah satu bentuk kedekatan hubungan antara Angkatan Laut Indonesia dan Australia yang selama ini berjalan sangat baik.
Sebagaimana diketahui, proses operasi pencarian dan pengangkatan (salvage) KRI Nanggala 402 di perairan utara Pulau Bali hingga saat ini masih terus dilakukan oleh TNI Angkatan Laut bersama Militer China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Dalam operasi yang dilakukan itu, militer China telah mengerahkan tiga kapal Angkatan Laut RRT. Terakhir, dalam operasi Salvage tersebut kapal penelitian bawah laut China, yaitu Tan Suo Er Hao-2 telah berhasil menemukan tiga bongkahan besar pecahan badan kapal KRI Nanggala 402 yang berada di dasar kedalaman 839 meter.
Pangkoarmada II sebelumnya menjelaskan, bahwa kapal Tan Suo Er Hao telah melakukan pengangkatan bagian Sail Section (Anjungan), namun upaya itu gagal karena tali sling yang digunakan sebagai pengikat putus akibat bobot yang melebihi kapasitas.
Pangkoarmada II pun sempat menegaskan, Kapal Tan Suo Er Hao akan tetap berupaya untuk mengangkat bagian Buritan (Stern Section) dan Anjungan (Sail Section) yang sudah terpecah menjadi tiga bagian dengan Haluan (Bow Section) KRI Nanggala.
"Tan Suo Er Hao telah melaksanakan percobaan pengangkatan bagian Anjungan (Sail Section), namun tidak berhasil karena sling pengikat putus. Diperkirakan Anjungan itu masih terikat dengan bagian kapal lainnya sehingga yang awalnya diperkirakan berat Anjungan itu 18 ton itu lebih dari itu," Pangkoarmada II ketika memberikan keterangan perkembangan operasi Salvage KRI Nanggala 402 di Denpasar, Bali beberapa waktu lalu.