Teroris OPM Kian Melemah, TNI Difitnah Serbu Gereja di Papua
- youtube
VIVA – Upaya pemerintah dalam mempersempit gerakan kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Papua terus dilakukan oleh personel gabungan TNI dan Polri.
Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kapen Kogabwilhan) III, Kolonel Czi IGN. Suriastawa menyatakan, sejauh ini Satgas Gabungan TNI dan Polri telah melakukan tindakan terukur terhadap sejumlah kelompok kriminal bersenjata OPM yang telah dicap sebagai kelompok teroris di Papua.
Kapen Kogabwilhan III juga menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya telah berhasil menangkap salah satu provokator kerusuhan di Papua yang diduga kuat terafiliasi dengan kelompok OPM, yaitu Victor Yeimo. Selain itu, TNI dan Polri juga telah berhasil menguasai markas kelompok teroris OPM pimpinan Lekagak Talenggen di Wuloni dan Tagalowa, distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.
"Selain itu, beberapa anggota teroris OPM ditembak timah panas tim gabungan dan ada juga yang menyerahkan diri, semuanya di Distrik Ilaga," kata Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa dalam keterangannya, Senin malam, 17 Mei 2021.
Kapen Kogabwilhan III meyakini kelompok teroris OPM di Papua itu kini semakin melemah. Lebih jauh lagi Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan, salah satu indikasi kuat yang menunjukkan kelompok bersenjata OPM itu melemah terlihat dari pola penyebaran berita atau kabar bohong yang disebarkan oleh jaringan OPM melalui beberapa media online lokal Papua.
Baru-baru ini, lanjut Suriastawa, kelompok teroris OPM itu membuat fitnah melalui media online yang menyataka bahwa militer Indonesia telah menyerbu sebuah gereja. Dalam perusakan itu, sebanyak tiga perempuan muda tewas terkena tembakan.
"Aparat difitnah menggunakan helikopter menembak gereja Kingmi Kabuki. Penembakan itu menyebabkan gereja tersebut hancur dan tiga perempuan muda tewas tertembak. Mereka membuat kabar bohong alias hoaks untuk memprovokasi masyarakat luas," ujarnya.
Dia juga menegaskan, bahwa berita tentang penyerangan terhadap gereja Kingmi Kabuki adalah berita bohong yang sengaja dibuat untuk memperkeruh suasana di tengah masyarakat Papua.
"Tidak ada kejadian seperti yang diberitakan media online itu. Saya coba hubungi Pimrednya (Pemimipin Redaksi) juga tidak direspons," kata Suriastawa membantah kabar penyerangan terhadap gereja tersebut.
Lebih jauh lagi Kapen Kogabwilhan menjelaskan, dalam melancarkan operasinya, tim gabungan TNI dan Polri sudah melakukan pemetaan terlebih dahulu, termasuk mengantongi identitas para pelaku kelompok teroris OPM yang selama ini telah meresahkan masyarakat di Papua. Dengan demikian, dia menegaskan, tindakan yang dilakukan oleh TNI dan Polri merupakan tindakan penegakan hukum secara terukur alias tidak sembarangan.
Namun, lanjut Kolonel Suriastawa, kelompok teroris OPM itu memanfaatkan media massa untuk menyebarkan berita bohong. Kelompok ini juga menggandeng buronan Veronica Koman terkait penyebaran provokasi di media.
"Setidaknya ada 2 media online yang Pimrednya sangat intens berhubungan dengan Veronica Koman itu. Setiap propaganda yang dimuat media pendukung kelompok teroris OPM ini, selalu jadi bahan tweet-nya," ujarnya.
Tidak hanya ikut menyebarkan berita bohong, kelompok pendukung teroris OPM ini menutup mata terhadap aksi kekejian dan teror teroris OPM. Mereka kerap mengabaikan berbagai aksi teror yang membuat masyarakat menjadi korban.
"Kalau teroris OPM membakar sekolah, membunuh guru dan menebar teror lain, pendukung mereka ini tidak komentar apapun," katanya.
Untuk diketahui, lanjut Kapen Kogabwilhan III, pada hari Minggu, 16 Mei 2021 kemarin, sekitar pukul 15.30 WIT, kelompok teroris OPM itu dikabarkan telah membakar sebuah rumah yang ditempati seorang warga atas nama Yakub Dua Lolo. Rumah itu terletak di Kampung Jenggerpaga, Kabupaten Puncak, Papua.
Sebelumnya, salah satu media online lokal Papua memberitakan bahwa pada Sabtu (15/5) pihak militer Indonesia dengan menggunakan helikopter menembak Gereja Kingmi Kabuki, yang menyebabkan gereja tersebut hancur dan tiga perempuan muda tewas tertembak. Kabar itu dipastikan hoaks.
Baca: Tiba di Jakarta, Pasukan TNI yang Tugas di Lebanon Gelar Sujud Syukur