Turun Operasi Sikat OPM, Pasukan Setan TNI Diledek Jenderal Kopassus
- Youtube
VIVA – Berbagai respons dari banyak pihak muncul, saat mengetahui bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan sejumlah pasukannya ke Papua, untuk menumpas kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dua Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI, Laksdya TNI (Purn.) Freddy Numberi dan Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, jadi pihak yang menyayangkan keputusan pemerintah yang melakukan pendekatan secara militer di Papua.
Namun demikian, banyak juga masyarakat yang memberikan dukungan kepada para prajurit TNI yang akan diterjunkan ke Papua. Respons positif masyarakat terlihat dalam sejumlah unggahan di berbagai platform akun media sosial.
Akan tetapi, dari semua sikap menyayangkan atau mendukung yang beredar, ada tanggapan yang bisa dibilang lucu dan unik. Yang lebih istimewa, komentar itu justru datang dari seroang Purnawirawan Pati Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Ya, sosok itu adalah mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) dan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI (Purn.) Johannes Suryo Prabowo.Â
Lewat akun Twitter pribadinya, Suryo Prabowo ikut serta memberikan respons usai mendengar kabar pengerahan pasukan TNI ke Papua. Khususnya, untuk para prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda, pasukan legendaris yang berjuluk "Pasukan Setan".
Julukan nyentrik "Pasukan Setan" ternyata jadi sorotan Suryo Prabowo. Dalam cuitannya, lulusan terbaik Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) 1976 ini, melayangkan canda agar sebaiknya pengerahan "Pasukan Setan" ke Papua dilakukan setelah lebaran
"Semoga pengirimannya setelah lebaran, sebab selama bulan suci Ramadan semua setan dikerangkeng Tuhan...," bunyi cuitan Suryo Prabowo di Twitter.
Meskipun seorang penganut Katolik, sosok Suryo Prabowo dikenal sangat dekat dengan umat Islam. Apa yang ditulisnya sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW.
"Ketika masuk bulan Ramadan maka setan-setan dibelenggu, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup" (HR Bukari dan Muslim).