Pasukan Setan Pemburu OPM Siaga, Jenderal TNI Gatot Angkat Bicara
- Kodam III Siliwangi
VIVA – Infanteri (Yonif) 315/Garuda. Pasukan legendaris TNI Angkatan Darat ini akan segera berangkat ke Papua, seiring aksi biadab kelompok teroris Organisasi Papua Merdeka (OPM).
VIVA Militer melaporkan dalam berita Rabu 28 April 2021, batalyon yang terkenal dengan julukan "Pasukan Setan" sudah mempersiapkan diri dengan keras jelang keberangkatan ke Bumi Cenderawasih.
Kesiapan batalyon yang sudah berusia 73 tahun ini bahkan mendapat perhatian khusus dari Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi, Mayjen TNI Nugroho Budi Wiryanto.
Kabar bakal berangkatnya pasukan legendaris TNI Angkatan Darat ini ke Papua, mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Terbukti, banyak beredar unggahan di berbagai media sosial yang meningkatkan semangat pasukan yang bermarkas di Gunung Batu, Bogor, Jawa Barat.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) serta Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn.) Gatot Nurmantyo, tahu persis bagaimana sepak terjang pasukan Yonif 315/Garuna.
Meskipun dapat pujian selangit dari masyarakat, Gatot yakin itu adalah buah dari kerja keras para prajuritnya. Gatot mengungkap, prajurit Yonif 315/Garuda sama sekali tidak pernah pamer dalam menunjukkan kemampuannya.
"Saya yakin bahwa yang mengatakan pasukan Batalyon 315 setan, hebat, segala macam, bukan dari para prajurit-prajuritnya. Saya hafal betul bahwa prajurit-prajurit tidak pernah menunjukkan kehebatan, tidak pernah menunjukkan kelebihan-kelebihannya," ujar Gatot dikutip VIVA Militer dari tvOne.
Gatot sangat percaya bahwa para prajurit Yonif 315/Garuda adalah sosok patriot bangsa yang rendah hati dan disiplin.
Sedikit mengisahkan catatan penting yang ditorehkan dalam Operasi Seroja dan Pertempuran di Gunung Matabean. Gatot juga yakin nama besar Pasukan Setan muncul dari sederet prestasi dalam sejumlah palagan itu..
Jadi menurutnya, wajar jika julukan Pasukan Setan disempatkan kepada Yonif/315. Tapi, para prajurit sama sekali tidak meminta diberi julukan dan pengakuan itu. Melainkan karena masyarakat sangat menaruh hormat kepada pasukan itu.
"Mereka adalah orang-orang yang rendah diri, disiplin dan mempunyai jiwa-jiwa yang tinggi. Sehingga Batalyon 315 adalah salah satu batalyon yang menorehkan tinta emas, dalam operasi-operasi. Contohnya Operasi Seroja dan perebutan (Gunung) Matabean pada saat di Timor-Timur," kata Gatot.
"Jadi sebutan itu pasti bukan dari batalyonnya, tapi orang lain yang menyampaikan seperti itu," ucapnya.