Fakta, TNI Tinggal Punya 4 Kapal Selam Usai KRI Nanggala Karam
- LADbible
VIVA – Tragedi tenggelamnya (sub sunk) kapal selam KRI Nanggala (402) di Selat Bali, secara otomatis membuat kekuatan armada TNI Angkatan Laut berkurang. Setelah kapal selam buatan Jerman itu karam, TNI Angkatan Laut tinggal memiliki empat unit kapal selam.
VIVA Militer melaporkan dalam berita Sabtu 24 April 2021, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, memastikan bahwa KRI Nanggala (402) tenggelam (sub sunk) di Selat Bali.
Kapal selam kelas Cakra yang dibuat perusahaan Howaldtswerke-Deutsche Werft pada 1980, dinyatakan karam setelah hilang kontak sejak 22 April 2021 saat mengikuti latihan tembak torpedo.
Usai tenggelamnya KRI Nanggala (402), praktis saat ini TNI Angkatan Laut tinggal memiliki empat unit kapal selam lagi. Satu unit yang merupakan saudara kembar KRI Nanggala (402) yakni KRI Cakra (401), tengah berada dalam proses perbaikan di galangan kapal PT PAL, Surabaya.
Sementara itu, masih ada tiga kapal selam lain yang masih aktif dalam masa tugas. Ketiga kapal selam lain berasal dari kelas Nagapasa adalah KRI Nagapasa (403), KRI Ardadedali (404), dan yang terbaru KRI Alugoro (405).
Dirangkum VIVA Militer dari berbagai sumber, dengan jumlah yang dimiliki saat ini Indonesia masih kalah kuat dari Angkatan Laut Tentara Rakyat Vietnam, yang memiliki enam unit kapal selam. Dengan jumlah tersebut, Angkatan Laut Tentara Rakyat Vietnam punya armada kapal selam terbanyak di kawasan Asia Tenggara.
Keenam kapal selam Angkatan Laut Tentara Rakyat Vietnam adalah Ha Noi (H-181), Thang pho Ho Chi Minh (HQ-183), Hai Phong (HQ-184), Khanh Hoa (HQ-185), Da Nang (HQ-186), dan Ba Ria-Vung Tau (HQ (187). Keenam kapal selam ini masuk dalam kelas Kilo buatan Rusia.
Kemudian, salah satu negara tetangga Indonesia yang juga punya armada kapal selam lebih banyak adalah Angkatan Laut Kerajaa Australia. Saat ini Australia juga enam unit kapal selam kelas Collins.