KRI Rigel, Kapal Canggih TNI Penemu Sriwijaya Ikut Cari KRI Nanggala

VIVA Militer: KRI Rigel 933 pendeteksi black box Sriwijaya Air SJ182
Sumber :
  • Dispenal

VIVA – Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Achmad Riad menyatakan, hingga saat ini Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih terus mencari kapal selam KRI Naggala-402 yang hilang kontak di perairan utara Bali.

Intelijen Jerman: Rusia Sedang Persiapkan Perang dengan NATO

Pencarian difokuskan di sekitar titik penyelaman terakhir yaitu sekitar 60 mil atau 97 kilometer utara Pulau Bali.

Menurut Kapuspen, sebuah helikopter Panther milik TNI Angkatan Laut pada saat melakukan operasi pencarian melalui udara telah melihat tumpahan minyak yang diduga milik KRI Nanggala-402 yang lost contact sesaat setelah melakukan penyelaman.  

Ancam Amerika dan Kroninya, Misteri Senjata Super Rusia Akhirnya Terbongkar

Tidak hanya itu, kapal perang KRI KRI Raden Eddy Martadinata (REM)-313 yang juga sejak kemarin terlibat dalam operasi pencarian juga diinformasikan telah melihat tumpahan minyak di kordinat atau lokasi yang telah dilaporkan oleh helikopter Panther TNI AL sebelumnya.

"KRI REM melaporkan secara lisan bahwa terdeteksi gerakan di bawah laut dengan kecepatan 2.5 knot, kemudian diam. Sehingga masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak tersebut sebagai kapal selam," kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad, Kamis, 22 April 2021.

Gak Ada Ampun, Sersan TNI Ini Diseret ke Meja Hijau Lalu Dijebloskan ke Tahanan

Kapuspen menambahkan, pihaknya terus berupaya memastikan keberadaan KRI Nanggala-402 yang diawaki 53 orang prajurit TNI Angkatan Laut itu. Salah satu upaya yang dilakukan oleh TNI adalah mengerahkan sejumlah kapal perang TNI Angkatan Laut yang memiliki kemampuan mencari atau mendeteksi benda di bawah permukaan air, diantaranya KRI Rigel-933.

"KRI Rigel-933 yang waktu itu ikut dalam pencarian Sriwijaya Air juga sekarang sudah bergerak ke lokasi," ujarnya.

Untuk diketahui, KRI Rigel-933 merupakan salah satu kapal andalan TNI Angkatan Laut yang memang dikhususkan untuk melakukan pencarian bawah laut.

KRI Rigel 933 adalah jenis kapal survei atau Kapal Bantu Hidro-Oseanografi (BHO) yang baru dimiliki oleh TNI AL pada 11 Desember 2014 lalu.

Kapal buatan Les Sables-d'Olonne, Prancis itu merupakan kapal perang tercanggih se-Asia. Kapal ini menjadi alat utama yang digunakan oleh Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) dalam memetakan bawah laut dalam proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui pula, KRI Rigel 933 ini dilengkapi dengan peralatan Autonomous Underwater Vehicle (UAV) yang berfungsi melaksanakan pencitraan bawah laut sampai kedalaman 1000 meter dan mengirimkan kembali data secara periodik ke kapal KRI Rigel.

Selain itu, Kapal Perang KRI Rigel 933 ini juga dilengkapi dengan Remotely Operated Vehicle (ROV), Side Scan Sonar (SSS), Lases Scanner untuk mendapatkan gambaran daratan, Automatic Weather Station (AWS), Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan CTD (Conductivity Temperatureand Depth), Gravity Corer, serta kelengkapan Laboratorium yang dapat digunakan dalam survei perikanan.

Remote Operated Vehicle (ROV) KRI Rigel 933 adalah salah satu alat yang diterjunkan dalam pencarian black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang dilakukan oleh Pushidrosal untuk mendukung penyelaman yang dilakukan oleh Tim Penyelam Gabungan TNI Angkatan Laut pada Januari silam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya