Pasukan Elite Kostrad TNI Hidupkan Pasar Lumpuh di Zona Berdarah OPM
- Yonif Para Raider 501/BY
VIVA – Sungguh tak disangka, setelah sekian lama lumpuh akibat situasi keamanan yang mencekam, akhirnya pasar di Kampung Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, hidup kembali.
Pasar Titigi yang selama ini menjadi roda perputaran ekonomi masyarakat kembali buka setelah militer Tentara Nasional Indonesia (TN) mengerahkan pasukan elite Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dari Batalyon Infanteri (Yonif) Para Raider 501/Bajra Yudha untuk menembus wilayah Kabupaten Intan Jaya.
Menurut Komandan Yonif Para Raider 501/BY, Letnan Kolonel Inf Arfa Yudha Prasetya, saat ini masyarakat sudah bisa berjualan dan membeli kebutuhan pokok di Pasar Titigi, karena situasi keamanan berangsur membaik dari setahun belakangan ini.
"Satuan tugas di wilayah Papua selalu siap sedia menanggulangi dan mengatasi segala ancaman yang mengganggu keamanan wilayah Papua, Sehingga dapat memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat Papua khususnya di wilayah tugas kami di Kabupaten Intan Jaya," kata Letkol Inf Arfa dalam siaran resmi yang diterima VIVA Militer.
Letkol Inf Arfa menuturkan, sebelumnya jangankan untuk beraktivitas di pasar, untuk keluar rumah saja warga dilanda ketakutan. Itu lah yang menyebabkan kehidupan di Kampung Titigi, Sugapa tak ubah bagai sebuah kota mati.
"Salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap masyarakat dengan melakukan pengamanan dan patroli di sekitaran wilayah kampung," kata Letkol Arfa.
Perlu diketahui, dalam setahun terakhir sudah banyak nyawa melayang di wilayah Titigi ini. Baik korban jiwa dari masyarakat, prajurit TNI yang sedang bertugas atau juga kelompok separatis bersenjata OPM Papua.
Yang terbaru di alami pasukan dari Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 400/Banteng Raiders. Ada sejumlah prajurit satuan tempur Komando Daerah Militer (Kodam) IV/ Diponegoro yang gugur akibat tertembak di Sugapa.
Menurut Letkol Arfa, ketika pertama kali masuk ke Intanjaya, suasana di wilayah itu benar-benar sepi. Masyarakat dilanda ketakutan akan keselamatan jiwa mereka dari ancaman kelompok bersenjata OPM.
"Saat kami masuk di Intanjaya, semua luni seperti tidak ada kehidupan. Saat awal kami masuk pun, telah dilaksanakan rapat bersama para tokoh masyarakat, dan penyampaian mereka secara umum memohon untuk tidak adanya ancaman dari pihak KSB kepada keluarga mereka. Warga ingin hidup tenang dan ingin daerah Intanjaya maju seperti daerah lainnya," kata Letkol Arfa saat berkomunikasi dengan VIVA Militer belum lama ini.
Untuk diketahui, batalyon yang berada di bawah komando Brigade Infanteri (Brigif) Lintas Udara 18/Trisula Kostrad ini dikerahkan ke Papua sejak awal Februari 2021, pasukan diterbangkan ke Papua dengan menggunakan tiga pesawat angkut Hercules dari Landasan Udara Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur.
Baca: Militer Malaysia Nekat Pakai Sukhoi Ikut AS Terbang di Muka Indonesia