Prajurit TNI Hilang, Kapten Tatang Alami Kejadian Tak Terduga di Hutan
- Kapten Tatang
VIVA – Ternyata ada peristiwa tak terduga dialami Komandan Komando Rayon Militer (Koramil) 2115/Kemang, Kodim 0621/Kabupaten Bogor, Kapten Inf Tatang Taryono ketika melakukan pencarian terhadap prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang hilang di perbatasan RI-Malaysia.
Dalam perbincangan khusus dengan VIVA Militer, Kapten Inf Tatang menceritakan, selama dua pekan mencari prajurit TNI dari Batalyon Infanteri (Yonif) 315/Garuda alias Pasukan Setan yang hilang pada 2014, banyak hal yang dialaminya.
Satu peristiwa tak terduga yang masih lekat di ingatan Kapten Tatang ialah, saat dirinya melintas dan masuk ke dalam area hutan perkebunan sawit di Kalimantan Barat.
Awal masuk ke wilayah hutan terpencil itu, tak ada masalah pada dirinya dan juga sepeda motor bututnya. Namun, masalah muncul ketika hujan deras mulai mengguyur.
Sepeda motor butut hasil pinjaman dari masyarakat yang dikendarainya mendadak tak bisa jalan. Bahkan, lama kelamaan sepeda motor malah terkubur dan terpendam di dalam lumpur.
"Saya waktu itu enggak punya motor, waktu itu ada motor butut dari masyarakat yang saya perbaiki. "Jadi motor gak bisa jalan lagi, tertanam dalam lumpur hanya kelihatan setang saja," kata Kapten Tatang.
Yang tak disangka-sangka hutan perkebunan sawit itu ternyata berada sangat jauh dari perkampungan warga. Sedikitnya dibutuhkan waktu berjalan kaki selama lebih dari dua jam untuk sampai ke kampung terdekat.
Karena hari sudah gelap dan hujan tak kunjung reda, serta tak mungkin meneruskan perjalanan, akhirnya Kapten Tatang memutuskan untuk bermalam di tengah hutan itu.
"Untung ada pos kecil, gubuk. Akhirnya sambil duduk saya berusaha tidur bermodalkan pistol saja takut ada binatang buas," ujar guru besar Padepokan Albaathin Alwaliyy, Bogor, Jawa Barat itu.
Menurut Kapten Tatang hutan tempat dia bermalam itu bukan hutan biasa. Sebab masyarakat setempat saja tak ada yang berani melintas apalagi bermalam di tengah hutan tersebut.
"Walau orang Kalimantan tinggal di hutan. Tapi mereka gak berani masuk hutan malam-malam, karena banyak cerita mistisnya. Karena itu gak ada yang berani," kata beliau.
Selama bermalam di tengah hutan itu, Kapten Tatang mengaku sama sekali tak mendapatkan gangguan yang berbau mistis. Dia hanya takut pada kehadiran binatang buas saja.
Dan akhirnya ketika pagi tiba, Kapten Tatang berusaha keluar dari hutan itu dengan berjalan kaki. Sedangkan motor butut ditinggalkan begitu saja.
"Akhirnya sekitar dua jam setengah jalan baru ketemu kampung dan saya minta pertolongan. Akhirnya dua warga pergi mengambil motor saya," katanya.
Setelah 15 hari keluar masuk desa, kota dan hutan-hutan Kalimantan. Akhirnya secara tak sengaja Kapten Tatang menemukan anak buahnya itu.
"Jadi setelah berdoa pada Allah agar diberi petunjuk, saya temukan di kedai lagi nongkrong melamun. Kayak orang linglung, akhirnya saya bawa, saya antar pakai motor ke pos pusat Kotis di kota," katanya.
Prajurit TNI itu mulai hilang setelah tanpa izin meninggalkan pos TNI. Jiwa mudanya telah menyeretnya ke asmara. Jadi prajurit TNI itu menghilang selama 15 hari karena terpikat seorang gadis desa.
"Selama hilang itu dia pergi saja kemana-mana sama gadis itu dan lupa kembali ke pos. Sebagai komandan saya bertanggungjawab untuk menemukannya. Makanya saya sendiri yang mencari dia sampai ketemu," ucap Kapten Tatang.
Kapten TNI bukan kali itu saja berangkat ke medan operasi bersama Yonif 315/Garuda, pada 2001 dia juga dikerahkan TNI untuk melaksanakan Operasi Pemulihan Keamanan (Oplihkam) di Aceh.
Perlu diketahui, Kapten Tatang mulai meniti karier militer di TNI pada 1996 melalui jalur Sekolah Calon Bintara (Secaba) TNI Angkatan Darat. Dan langsung ditempatkan di Brigif 15/Kujang.
Selama di Brigif 15/Kujang, Kapten Tatang beberapa kali di BKO untuk terlibat dalam berbagai operasi. Seperti BKO ke Yonif 315/Garuda alias Pasukan Setan untuk operasi di Aceh.
Lalu pernah bertugas sebagai pelatih raider di Batalyon Infanteri (Yonif) 327/Brajawijaya yang sekarang bernama Batalyon Infanteri Raider 300/Raider Brajawijaya.
Pada 2007 beliau berhasil lulus Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI dengan pangkat Letnan Dua (Letda) dan dipercaya jadi komandan peleton di Yonif 315/Garuda.
Lalu pindah untuk menjabat sebagai Komandan Koramil 2101/Sukaraja, Kodim 0621/Kabupaten Bogor. Dan kemudian menjabat Kepala Seksi Logistik di Kodim 0621/Kabupaten Bogor, hingga akhirnya pada 2019 dipercaya menjabat Danramil) 2115/Kemang, Kodim 0621/Kabupaten Bogor.
Dan saat ini Kapten Tatang dikerahkan untuk memperkuat operasi Satuan Tugas Aparat Teritorial (Satgas Apter) 2020. Beliau saat ini menjalankan tugas di Kaimana, Papua Barat.
Baca: Prajurit Pasukan Setan TNI Raib 15 Hari Akibat Terpikat Gadis Desa