Mengenang Syarwan Hamid, Komandan TNI yang Sukses Taklukkan GAM Aceh
- Istimewa/Viva Militer
VIVA – Innalillahi Waa Innailaihi Rajiun, kabar duka kembali menyelimuti lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI). TNI telah kehilangan salah satu tokoh militer seniornya, yaitu Letnan Jenderal (Letjen) TNI Syarwan Hamid.
Beliau dikabarkan meninggal dunia pada Kamis pagi, 25 Maret 2021 sekitar pukul 03.30 WIB di usia 77 tahun.
Dalam kesempatan kali ini, VIVA Militer akan sedikit mengulas rekam jejak Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid yang telah berhasil menjaga nama baik TNI semasa hidupnya.
Sebagaimana diketahui, Letjen TNI Syarwan Hamid dikenal sebagai seorang tokoh senior militer yang pernah menjabat Menteri Dalam Negeri di era-reformasi, tahun 1998-1999. Sebelum menjabat sebagai Mendagri, Letjen TNI Syarwan Hamid juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua DPR/MPR pada tahun 1997-1998.
Iya, pria kelahiran Siak, 10 November 1943 itu memang dikenal sebagai salah seorang politisi senior yang pernah membesarkan Partai Golkar. Namun belakangan, pada tahun 2015 beliau dikabarkan bergabung dengan partai Perindo.
Patut diketahui, bahwa rekam jejak Letjen TNI Syarwan Hamid hingga beliau disegani dalam kancah politik nasional itu karena kedisiplanannya serta pengalamannya yang sangat matang di dunia militer sebelumnya.
Almarhum Letjen TNI Syarwan Hamid tercatat pernah menjabat sejumlah jabatan strategis di lingkungan TNI. Pria lulusan Akademi Militer Nasional (AMN) tahun 1996 itu pernah menjabat Komandan Yonif 320/Badak Putih pada tahun 1980-1981.
Selain itu, dia juga pernah menjabat sebagai Kasrem 063/Sunan Gunung Jati di tahun 1985-1986. Kemudian, dia dipercaya untuk menduduki jabatan Kapendam III/Siliwangi pada tahun 1986-1988.
Setelah itu, dia dimutasi untuk menjabat Aster Kasdam Jaya pada tahun 1989-1990. Tak lama kemudian, Syarwan didampuk untuk memegang tongkat komando Korem 011/Lilawangsa, Aceh.
Selama bertugas di Korem 011/Liliwangsa, Syarwan Hamid dianggap berhasil dalam menghadapi pemberontakan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) terhadap NKRI ketika itu. Lalu kemudian, dia ditarik ke Jakarta untuk menjabat posisi Kadispenad pada tahun 1992-1993 dengan pecah bintang atau berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI.
Setelah menjabat Kadispenad, karir Syarwan Hamid pun terus meroket, pada tahun 1993 dia dipercaya menjabat Kapuspen ABRI pada tahun 1995-1995. Karena kemampuan dan kecerdasannya Syarwan Hamid kembali dipercaya menjabat Assospol Kassospol ABRI pada tahun 1995, hingga pada tahun 1996 dia menduduki posisi Kassospol ABRI yang kemudian mengantarkannya pada kursi Wakil Ketua DPR/MPR RI pada tahun 1997-1998 silam.
Kini beliau telah pergi meninggalkan kita semua menghadap Sang Pencipta.
"Selamat jalan Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, semoga torehan rekam jejak mu dapat menjadi pembelajaran bagi generasi mendatang"